Mahasiswa kkn kelompok 128 Universitas Jember melaksanakan sosialisasi stop bullying pada Rabu (24/07). Sasaran kegiatan tersebut yaitu siswa/i UPTD SPF Sekolah Dasar Negeri Trebungan, khususnya siswa/i kelas 5 dan 6. Sasaran kegiatan tersebut yang ditunjukkan untuk siswa/i tingkatan paling tua dalam UPTD SPF Sekolah Dasar Negeri Trebungan diharapkan mampu menerapkan secara langsung hasil dari sosialisasi stop bullying dapat terbentuk lingkungan yang aman dan nyaman. Kegiatan yang dilakukan diikuti dengan baik oleh peserta dan memperoleh respon positif dari pihak sekolah.
Siswa/i adalah masa depan bagi bangsa dan memberikan mereka lingkungan belajar yang aman dan positif adalah tanggung jawab kita bersama. Namun, kenyataan yang sering terjadi adalah banyaknya bullying yang terjadi di sekolah dasar yang mengakibatkan rusaknya kepercayaan diri, kesejahteraan mental dan prestasi akademik siswa/i. Oleh karena itu penting bagi siswa/i mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang bullying dan bagaimana cara mencegahnya. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi tentang dampak buruk dari bullying. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada pukul 07.30 WIB di ruangan kelas 4, yang diawali dengan sambutan dan ucapan terimakasih kepada kepala sekolah beserta guru-guru, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi, diskusi tanya jawab dan diakhiri dengan pembagian hadiah dan dokumentasi kegiatan.
Salah satu peserta KKN sekaligus sebagai pemateri yaitu Ulandari, menyampaikan bahwa bullying tidak hanya berupa fisik tapi juga berupa verbal dan sosial seperti mencela, mengancam, menggoda, dan mengucilkan seseorang secara terus-menerus. Pemateri juga menjelaskan bahwa dampak bullying dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri, munculnya perasaan marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian dan dikhawatirkan akan berdampak secara berkelanjutan. Untuk mencegah adanya bullying di lingkungan sekolah dapat mengembangkan budaya pertemanan yang positif, saling mendukung antar satu sama lain dan melaporkan jika melihat atau mengalami bullying di lingkungan sekitar pada guru atau orang tua. Sehingga kita dapat bersama-sama menghentikan bullying dan membantu siswa berkembang secara akademis maupun emosional.
Kegiatan sosialisasi stop bullying juga mengadakan tanya jawab atau diskusi, informasi yang didapat nantinya disebarluaskan secara efektif dan individu dapat memperoleh pemahaman yang mereka butuhkan untuk menangani masalah bullying dengan baik. Selain tanya jawab dan diskusi terkait materi, juga terdapat doorprize untuk menarik perhatian dan meningkatkan partisipasi aktif siswa/i dan membuat sosialisasi stop bullying menjadi lebih menarik dan berdampak positif. Dengan pendekatan yang adil dan terencana pemateri memanfaatkan doorprize untuk meningkatkan keterlibatan dan memastikan bahwa semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mendapatkan hadiah. Secara keseluruhan sosialisasi stop bullying dapat memberikan dampak positif, tetapi keberhasilannya seringkali bergantung pada pelaksanaan program yang konsisten dan keterlibatan semua pihak yang terkait, termasuk siswa, guru dan orang tua. Mencegah dan menghentikan bullying bukan hanya tanggung jawab guru atau orang dewasa saja, tetapi juga kita semua, termasuk para siswa. Dengan saling menghormati, mendukung satu sama lain, dan melaporkan tindakan bullying, kita bisa menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan bagi semua teman-teman.
(Muhammad Luthfan Pravira Arifin/Eva Dhorifah/Diva Permata Alfarisqa/Diah Ayu Putri Pangestu/Stefany Amanda Kurniawan/Farda Salsabilla/Achmad Ghoffar Machmud/Ulandari/Alviah Aprilia Nabila/Diyah Agnesia Putri/KKN 128/Desa Trebungan/Kecamatan Taman Krocok/Kabupaten Bondowoso/Dr. Suji, S.Sos., M.Si)
