KKN UMD 124, Situbondo: Petik laut merupakan tradisi sedekah laut yang dilakukan satu tahun sekali pada Bulan Muharram oleh warga Desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan masyarakat setempat pada Sabtu (12/08/2023) pagi hari.
Belasan perahu nelayan dengan berbagai hiasan berjejer di TPI Brigeen. Selain itu, juga ada satu perahu kecil (gitik) yang menjadi wadah sesajen, berupa kepala sapi, buah-buahan, pelepah pisang, jajanan pasar dan lainnya. Perahu kecil tersebut ditarik oleh satu kapal besar, dan dijaga oleh satu orang yang berenang menjaga perahu kecil tersebut hingga ketengah laut.
Belasan perahu hias mengiringi gitik tersebut hingga ke tengah laut. Sesampainya di tengah laut, perahu hias tersebut tampak mengelilingi mendekati gitik. Uniknya, setiap perahu hias berdekatan dengan gitik, para nelayan bergantian menyirami kapal mereka masing-masing dengan air laut.
Bapak Rauf, selaku warga desa peleyan mengungkapkan bahwa tidak ada syarat khusus untuk mengikuti petik laut di Desa Peleyan. Semua kapal dan semua warga boleh mengikuti acara tersebut.
“Perahu-perahu muterin gitik tersebut untuk berdoa, lalu ambil airnya disiramkan ke kapal untuk keselamatan dan agar rejekinya lancar,” ucapnya pada Sabtu (12/08/2023).
Selain itu, pada malam hari juga terdapat sholawatan di tempat tersebut. Acara sholawatan berlangsung megah, dihadiri ratusan warga setempat maupun warga yang jauh dari TPI Brigeen Desa Peleyan.
Mahasiswa KKN UMD 124 berkesempatan mengikuti acara petik laut secara langsung dengan ajakan nelayan setempat. Selain itu, mahasiswa KKN UMD 124 juga berkesempatan membantu jalannya acara sholawatan di belakang panggung.
