Mohon tunggu...
KKN 123 Desa Selo Tawangharjo
KKN 123 Desa Selo Tawangharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar KKN MB Kelompok 123 IAIN Kudus di Bumi Pepali Ki Ageng Selo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Air Kehidupan Warga Bumi Ki Ageng Selo

8 September 2024   12:18 Diperbarui: 8 September 2024   13:08 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu PAM Air yang ada di Desa Selo Dusun Krajan
Salah satu PAM Air yang ada di Desa Selo Dusun Krajan

Tim KKN 123 MB Desa Selo Kabupaten Grobogan 
Tim KKN 123 MB Desa Selo Kabupaten Grobogan 

"Depo Air Milik Bapak Mansyur dan Ibu Yanti di Desa Selo: Kisah Ketulusan Melayani Warga di Tengah Keterbatasan"

Grobogan – Di sebuah sudut tenang Desa Selo, tepatnya di Dukuh Krajan dan Dusun Pancan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, berdiri sebuah usaha sederhana yang telah membawa harapan bagi banyak warga sekitar.
Depo air bersih milik Bapak Mansyur dan Ibu Yanti menjadi bukti nyata bagaimana ketulusan dan kerja keras dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain.

Usaha itu berdiri sejak tahun 1993.
Konstribusi di luar bisnis kepada masyarakat setempat dan sekitar setiap musim kemarau tidak perlu khawatir tentang masalah air bersih.

Bapak Mansyur dan Ibu Yanti bukanlah pengusaha besar, namun mereka dikenal luas oleh warga sekitar karena usaha depo air bersih yang telah mereka jalankan selama bertahun-tahun. Dengan penuh dedikasi, pasangan ini menyuplai air bersih kepada warga Desa Selo dan sekitarnya, terutama ketika musim kemarau panjang melanda.

Dalam sebuah observasi dengan tim KKN 123 IAIN Kudus, Bapak Mansyur bercerita bagaimana ia memulai usaha ini dari kebutuhan pribadi akan air bersih. Melihat banyak tetangganya yang juga kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di daerah pedesaan yang jauh dari sumber air utama, ia tergerak untuk membuat depo air. Dengan dukungan dari istrinya, Ibu Yanti, mereka berdua kini menjadi penyelamat bagi banyak keluarga di sekitar Dukuh Krajan dan Dusun Pancan.

"Waktu itu, banyak tetangga yang datang minta air, karena di musim kemarau, sumur-sumur kering. Dari situ, saya berpikir, kenapa tidak membuka depo air saja? Supaya semua bisa terbantu," cerita Bapak Mansyur dengan senyum hangat.

Usaha ini tidak selalu berjalan mulus. Tantangan modal dan biaya operasional sering kali menjadi beban. Namun, dengan kegigihan, mereka terus menjalankan usaha ini dengan tujuan bukan hanya mencari nafkah, tetapi membantu sesama. Bagi mereka, usaha ini lebih dari sekadar bisnis. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap komunitas yang telah menjadi bagian dari hidup mereka.

Ibu Yanti menambahkan, "Kami selalu memastikan air yang kami suplai benar-benar bersih dan layak minum. Kami ingin setiap orang yang datang merasa aman dan percaya bahwa mereka mendapatkan yang terbaik dari kami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun