Antusias warga Tegaljati khususnya Dusun Dadapan terlihat saat menghadiri acara sosialisasi dan demonstrasi budidaya maggot yang dilakukan pada hari Selasa, 30 Juli 2024. Kegiatan dilakukan untuk menindaklanjuti program kerja yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada hari Rabu,24 Juli 2024.Â
Program kerja tersebut merupakan  turunan program kerja besar yang dicanangkan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 122 Desa Tegaljat imengenai pengolahan limbah. Budidaya maggot dipilih sebagai turunan program kerja  sebagai upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan.Â
Kegiatan tersebut diberijudul "Budidaya Maggot Hulu Hilir UntukMencapai Pertanian Berkelanjutan". Untuk mencapai keberhasilan program mahasiswa mempersiapkan kebutuhan sosialisasi dan demonstrasi yang dibantu oleh kelompok tani dan penggiat usaha lele yaitu Bapak Jumar
Acara sosialisasi tidak hanya melibatkan petani namun juga peternak yang ada di Dusun Dadapan, Desa Tegaljati. Pemateri pada kegiatan tersebut yaitu Bapak Usman sebagai ketua kelompok tani sekaligus penggiat maggot. Kegiatan diawali dengan sesi sosialisasi sekaligus demonstrasi dan tanya jawab mengenai budidaya maggot.Â
Booklet yang memuat isi dan arahan terkait budidaya maggot turut diberikan kepada tamu undangan sebagai bahan ajar untuk melakukan kegiatan. Membuka acara sosialisasi, petani diberikan edukasi menganai manggot dan siklus hidup manggot. Materi disampaikan dengan menarik untuk mendapatkan respon baik dari tamu undangan yang datang.Â
Dalam kegiatan sosialisasi dan demonstrasi yang dilakukan, tamu undangan yang meliputi petani dan peternak, diajak untuk langsung melihat bagaimana visual dari telur maggot, bayi maggot (berusia 4 hari), dan maggot. Tidak hanyak itu, pemateri juga menjelaskan bagaimana membuat media hidup yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan maggot sebagai organisme pengurai dan pakan ternak.
Upaya yang dilakukan mahasiswa dalam bentuk program kerja pengolahan limbah tersbut bertujuan untuk meminimalisir limbah organic rumah tangga dan area sekitar tegal jati. Pengolahan limbah organik dengan output kasgot (pupuk dari maggot) dan maggot sebagai bahan ternak diharapkan mampu meminimalisir pupuk kimia yang digunakan petani dan menjadi pakan ternak yang kaya akan gizi dengan biaya produksi yang lebih rendah. Antusias yang ditunjukan masyarakat mulai dari awal hingga akhir kegiatan, menggambarkan keberhasilan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 122 Desa Tegaljati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H