Mohon tunggu...
Kkn120 Padomasan
Kkn120 Padomasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/pelajar

saya adalah sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan kkn (kuliah kerja nyata).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Observasi KKN Kolaboratif Posko 120 dalam Mengenal Produk Unggulan Desa Padomasan

7 Agustus 2024   22:30 Diperbarui: 7 Agustus 2024   22:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. KKN Kolaboratif 120 (Dokpri)

Senin (22/7/2024) sebanyak 4.001 mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dari berbagai perguruan tinggi telah dilepas di Kabupaten Jember. Kegiatan ini melibatkan 16 perguruan tinggi, baik yang berada di dalam maupun di luar Kabupaten Jember. Program KKN Kolaboratif ini merupakan KKN Kolaboratif terbesar di Indonesia Tahun 2024. Secara resmi acara program KKN Kolaboratif ini dilepas oleh Bupati Kabupaten Jember, Hendy Siswanto di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember yang memiliki suatu program kerja utama yakni "Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jember". Mahasiswa yang tergabung dalam KKN Kolaboratif 120 beranggotakan 16 mahasiswa yang meliputi 2 mahasiswa dari Universitas Jember, 2 mahasiswa dari Universitas dr. Soebandi, 2 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 4 mahasiswa dari Universitas Islam Jember dan 6 mahasiswa dari Universitas PGRI Argopuro Jember. KKN Kolaboratif berlangsung selama 35 hari yang dimulai pada tanggal 22 Juli 2024 sampai 28 Agustus 2024.

Senin (22/07/2024) pukul 12.00 WIB mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif se-Kabupaten Jember disambut di kantor Kecamatan Jombang. Acara ini dihadiri oleh Kepala dan Sekretaris Kecamatan Jombang, serta didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari beberapa kelompok KKN Kolaboratif yang ditempatkan di Kecamatan Jombang, khususnya dari Desa Padomasan. Kehadiran Dosen Pembimbing Lapangan memungkinkan terjadinya diskusi dan pertukaran ide antara mahasiswa dan perangkat kecamatan mengenai tujuan dari program KKN Kolaboratif ini.

Sehubungan dengan kegiatan sambutan di Kecamatan, semua anggota KKN kembali ke desa masing-masing, termasuk anggota KKN di Desa Padomasan. Tim KKN Kolaboratif di Desa Padomasan langsung menuju Balai Desa dan bertemu dengan Kepala Desa untuk membahas program kerja yang akan dilaksanakan, yaitu Pemasaran berbasis Teknologi atau Digital Marketing. Selain itu, Kepala Desa juga menceritakan asal usul nama Desa Padomasan, yang berasal dari seorang putri bernama "Domas". Putri Domas dikenal sebagai sosok yang cantik dan memiliki budi pekerti yang baik. Dia sering melakukan kegiatan sosial di bawah pohon beringin, di mana dia mengajak masyarakat desa untuk belajar membuat kerajinan Tenong.

Gambar 2. Anyaman Bambu (Dokpri)
Gambar 2. Anyaman Bambu (Dokpri)

Desa Padomasan khususnya Dusun Krajan 2 memiliki produk unggulan yaitu kerajinan unik berupa anyaman bambu. Anyaman bambu ini akan dibentuk menjadi tempeh, tenong, bakul nasi, topi sawah, irek (penyaring ikan), kipas sate, dan bentuk lainnya. Tetapi dari beberapa hasil kerajinan anyaman bambu tersebut yang paling banyak terjual yaitu tempeh dan tenong sekitar Probolinggo, Banyuputih, Tanggul, dan kota lainnya. Meskipun sudah terjual sampai luar kota, kerajinan anyaman bambu ini belum bisa berkembang dikarenakan minimnya inovasi produk dan cara pemasaran yang masih konvensional dengan berdagang dari satu tempat ke tempat lain. Maka inovasi kerajinan anyaman bambu ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai jual serta perlu pula perubahan cara pemasaran agar hasil yang diperoleh lebih efektif dan efisien. Setelah melakukan survei, kami menemukan UMKM yang memproduksi kerajinan tangan anyaman bambu di Desa Padomasan. Namun, UMKM ini belum memiliki media sosial dan saat ini sedang menghentikan pemasaran karena tingginya permintaan dari luar desa.

Desa Padomasan memiliki beragam UMKM yang telah berkembang, tetapi masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan pemasaran. Oleh karena itu, melalui kegiatan KKN Kolaboratif ini, diharapkan mahasiswa KKN Kelompok 120 dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Langkah yang kami ambil sangat diapresiasi oleh perangkat desa (kepala dusun) di Dusun Krajan. Kepala Dusun Krajan 2 Chandra berkata, "saya selaku Kepala Dusun siap membantu KKN Kolaborasi 120 mengenai UMKM di Dusun Krajan 2". Selain itu, rencana kami mendapat dukungan dan saran dari Roely selaku Bhabinkamtibmas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun