Desa Jombang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember dengan luas wilayah 54,3 ha. Desa Jombang memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk memajukan perekonomian masyarakat, salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang pesat di Desa Jombang salah satunya yaitu kerupuk singkong dan batik.
Usaha kerupuk singkong merupakan salah satu usaha yang digeluti oleh warga Desa Jombang. Terdapat 11 kepala keluarga yang menggeluti usaha ini. Ibu Kholifah merupakan salah satu pengusaha kerupuk singkong terbesar di Desa Jombang yang berlokasi di Dusun Krajan I, Desa Jombang, Kecamatan Jombang. Usaha pembuatan kerupuk singkong yang dijalani oleh Ibu Kholifah sudah berjalan sejak lama karena merupakan usaha turun temurun. Pasar utama kerupuk singkong Ibu Kholifah tersebar di beberapa wilayah seperti Probolinggo, Lumajang, dan Banyuwangi. Kerupuk singkong yang dijual berupa kerupuk singkong yang masih mentah, kerupuk singkong dikemas dalam plastik dengan berat 5 kg dan diedarkan dengan mengandalkan pengepul yang datang ke rumah. Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan kerupuk singkong ini yaitu singkong pohon asli yang melalui proses penghalusan kemudian diperas untuk mengurangi kadar air dan diambil ampas patinya. Dari ampas pati tersebut kemudian dibumbui dan diberi sedikit tambahan pewarna makanan untuk mempercantik tampilan kerupuk singkong. Terdapat berberapa varian kerupuk singkong diantaranya yaitu kerupuk singkong suro, kerupuk singkong kromolio, dan kerupuk singkong aci.
Potensi UMKM lain yang berada di Desa Jombang adalah batik cap dan batik tulis yang dirintis oleh Ibu Supriati atau biasa dikenal dengan Ibu Priti. Usaha batik yang telah digeluti ibu Priti sejak tahun 2011 berawal dari pelatihan yang diikuti Ibu Priti di Kabupaten Lumajang. UMKM yang dirintis Ibu Priti telah sukses hingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat di sekitarnya. Proses pembuatan batik tersebut di sesuaikan dengan tingkat kesulitannya. Untuk pembuatan batik cap, tergolong mudah karena prosesnya hanya dibentuk dengan cap dengan berbagai motif dan corak. Sedangkan untuk proses pembuatan batik tulis tergolong sulit, karena proses pembuatannya di sesuaikan dengan keinginan customer. Dilanjutkan dengan pemasarannya, media sosial berperan besar dalam pemasaran batik tulis dan batik cap. Media sosial seperti Instagram, Shopee, dan TikTok berperan penting dalam penjualan Batik Priti’s. Harga batik tulis tergantung dari kerumitan pola dan jenis kain yang digunakan. Semakin rumit pola batik dan semakin bagus kain yang digunakan maka harga jual juga akan semakin mahal. Kain yang digunakan adalah kain katun primisima dan kain katun sutra. Di Kabupaten Jember sendiri, motif yang sering dipesan yaitu batik dengan motif tembakau yang merupakan identitas lokal Kabupaten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H