Mohon tunggu...
KKN 11 Jogodalu
KKN 11 Jogodalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Internasional Semen Indonesia

Akun Kelompok KKN 11 Jogodalu UISI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga Desa Jogodalu

2 Maret 2023   20:03 Diperbarui: 2 Maret 2023   20:10 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemotongan Jambu yang sudah busuk (Sampah Organik) Dokpri

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di suatu wilayah, akan mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Pola konsumsi masyarakat ikut memberi kontribusi dalam peningkatan volume sampah yang semakin beragam.Salah satu desa yang memiliki permasalahan mengenai sampah organik yaitu Desa Jogodalu yang terletak di Kecamatan benjeng kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, sejauh ini penggelolaan sampah organik yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jogodalu masih terbatas pada sistem pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, dan pembuangan ke TPA, sedangkan daya tampung TPA semakin terbatas. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat dalam pengolahan sampah skala rumah tangga dengan menggunakan metode komposter.

Komposter adalah alat untuk membuat kompos dari bahan dasar sampah organik yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, daun, dan rerumputan yang banyak di jumpai di sekitar kita, sedangkan aerob ialah sistem yang memanfaatkan udara sebagai sumber mikroorganisme yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan sampah.

Pencampuran Sampah Organik dengan Tanah, EM4, Molase (Dokpri)
Pencampuran Sampah Organik dengan Tanah, EM4, Molase (Dokpri)
Kompos merupakan langkah terbaik untuk masyarakat Desa Jogodalu dalam mengolah sampah sisa rumah tangga/sampah organik dikarenakan dalam proses ini  tidak membutuhkan waktu lama, alat dan bahan yang dibutuhkan juga mudah didapatkan. Melihat situasi dimana masyarakat Jogodalu ini memiliki penduduk yang terbilang padat, maka dari itu komposter ini perlu diterapkan agar sampah organik  masyarakat Jogodalu tidak menumpuk dan bisa bermanfaat dalam jangka panjang.

Peran masyarakat Jogodalu dalam pengelolaan sampah diperlukan tidak hanya sebatas dalam membuang sampah di tempat yang seharusnya, namun diharapkan juga pengolahan sampah yang memberikan manfaat kembali bagi masyarakat Jogodalu sendiri. Dalam hal ini sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat kelompok Kuliah Kerja Nyata Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengadakan sosialisasi dan praktik mengenai komposter di balai desa Jogodalu bersama dengan kader bank sampah Jogodalu.

Sosialisasi Pembuatan Komposter Kepada Kader Bank Sampah (Dokpri)
Sosialisasi Pembuatan Komposter Kepada Kader Bank Sampah (Dokpri)
Tujuannya agar membantu masyarakat mengetahui lebih dalam mengenai komposter dan cara membuatnya dengan harapan kader bank sampahdapat menyularkan ilmunya kepada masyarakat dilingkungan sekitarnya.

Melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah dan praktik ini masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam membuat komposter untuk menghasilkan pupuk kompos. Masyarakat juga merasakan kegiatan ini dapat mengurangi limbah, pencemaran udara akibat bau sampah organik dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk kebutuhan bertanam sayur atau tanaman hias dan juga dapat mengurangi timbulan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun