Profesi penjahit sangat menyebar di desa-desa, dusun-dusun hingga daerah perkotaan. Para penjahit mempunyai cita-cita dan impian yang sama untuk menaklukkan kerasnya kehidupan. Selama kaki bergoyang, penhasilan untuk keluarga akan berdatangan. Banyak orang mengira penjahit hanyalah profesi yang sepele dan juga kemampuan mereka sering dianggap ala kadarnya. tetapi berbeda dengan penjahit satu ini, namanya marak dipanggil dengan sebutan Penjahit Bu Desi yang berasal dari Desa Besuki Kabupaten Tulungagung yang telah lama terjun bertahun-tahun dalam dunia jahit.
Bu Desi dengan cekatan menerima tumpukan pesanan pakaian lalu menjahitnya. Membuat pola, memotong kain, merajut pakaian, menyatukan benang satu ke benang yang lain, menyambung sobekan yang tuntas hanya 1-3 hari saja. Tentunya hawa masih segar saat itu menjejakkan kakinya maju mundur dipijakan mesin jahit. Bu Desi menghasilkan pakaian ketika ada permintaan masuk. Pakaian tersebut biasa meliputi seragam batik, seragam sekolah, seragam pernikahan (bridesmaid) dan lain-lain.
Dalam bekerja tentunya ada kepuasan yang bisa diraih meskipun kecil. Tak sekedar hanya kaya materi semata, tentu kepuasaan seorang yang satu dengan yang lain berbeda. Kepuasan Bu Desi dalam menekuni sebagai seorang penjahit adalah kerapihan jahitan dan kepuasan pelanggan yang selalu terjaga. Berkat kepuasan tersebut banyak para guru-guru ataupun para bridesmaid mempercayakan seragam batik dan seragam pernikahan kepada Penjahit Bu Desi.
Hingga kini, usaha mikro kecil menengah (UMKM) Penjahit Bu Desi telah membuahkan hasil. Bu Desi telah banyak sekali memiliki pelanggan bahkan hasil jahitannya telah menyebar di seluruh desa hingga kota Tulungagung. Bu Desi percaya bahwa proses tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H