Kemajuan teknologi membuat arus globalisasi kian memacu gas dan merebak pada hal-hal yang subtil, seperti gaya hidup sehari-hari. Kini, pencarian dan penerimaan informasi tidak lagi seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami, namun sudah berkembang menjadi semudah membalik telapak tangan. Hal ini disebabkan oleh perangkat-perangkat teknologi yang memangkas jarak antar informasi, informan, dan pencari informasi.
      Kemudahan mengakses informasi tidak selamanya baik. Secara tidak langsung, kemudahan tersebut juga menjembatani hal yang buruk, yaitu masuknya budaya-budaya yang tidak sejalan dengan nilai agama Islam dan budaya luhur Bangsa Indonesia. Budaya non esensial yang kerap dianut dan marak dalam keseharian adalah budaya hedonisme ala Barat. Hedonisme yang berasal dari Barat memberikan prinsip hidup yang penuh dengan kesenangan, foya-foya, prestise, dan sign value (status). Tentu budaya seperti itu memiliki tebing ngarai yang dalam jika dibandingkan dengan prinsip Agama Islam dan budaya nusantara.
      Keadaan di atas merupakan situasi yang genting. Masuknya budaya luar akan menggerus nilai luhur yang sudah terpatri dalam Bangsa Indonesia selama ratusan tahun. Sebagai upaya konsolidasi dan revitalisasi, KKN 111 Besuki UIN Sunan Kalijaga turut mengambil peran dalam proses pengajaran Taman Pengajian Qur'an (TPQ) Baiturrahman. Ini merupakan suatu upaya yang tepat untuk memperkuat dan menjaga nilai-nilai agama Islam dan tradisi ketimuran ala Indonesia.
      Pada tiap hari Senin, Kamis, dan Minggu tim KKN 111 Besuki rutin membersamai TPQ Masjid Baiturrahman. Kegiatan ini berlangsung pada sore hari. Pada proses pembelajaran, KKN Besuki 111 Besuki menyampaikan materi keagamaan selama kurang lebih 30 menit. Kemudian dilanjutkan sesi mengaji sesuai dengan jilidnya masing-masing yang juga didampingi oleh mahasiswa dan mahasiwi KKN 111 Besuki.
      Penekanan yang hendak disampaikan oleh KKN 111 Besuki adalah pembangunan karakter yang berbasis nilai religius dan budaya luhur Bangsa Indonesia. Pembelajaran dikemas dengan model yang menyenangkan. Tidak jarang disela pembelajaran diisi dengan nyanyian atau jingle keislaman guna memecah kejenuhan.
      Kehadiran KKN 111 Besuki dalam proses pembelajaran TPQ Masjid Baiturrahman disambut hangat oleh para ustadzah. Mereka bersyukur atas turun tangannya mahasiswa dan mahasiswi KKN 111 Besuki dalam mengembangkan wawasan keagamaan. Hal ini juga memberikan corak dan warna baru dalam proses pembelajaran. Besar harapan KKN 111 Besuki dapat memberikan kontribusi aktual dan memiliki dampak positif dalam jangka yang panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H