Mohon tunggu...
kkn100 kolaboratif
kkn100 kolaboratif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kolaboratif #2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 100: Penanggulangan Sampah di Desa Sukoreno Demi Potensi Alam Melimpah Tetap Terjaga

29 Juli 2023   22:40 Diperbarui: 9 Agustus 2023   23:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukoreno, 29 Juli 2023 - Sukoreno merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Jember. Desa ini memiliki keberagaman yang komplit serta budaya yang masih melekat pada hati masyarakatnya. Terletak di sebelah barat daya kota Jember dengan jarak tempuh 43,3 km dari pusat kota justru tidak membuat masyarakat desa Sukoreno berkecil hati untuk tetap konsisten dalam membangun desanya. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas desa yang lengkap membuat masyarakat di dalamnya hidup dengan nyaman dan damai. 

Memiliki kesuburan tanah yang melimpah membuat segala jenis tanaman bisa hidup di dalamnya, terutama buah jeruk yang menjadi salah satu komoditas hasil pertanian yang utama. Di lain sisi, peternakan warga juga akan banyak kita temui disini, tentu hal ini dari pengaruh ekosistem masyarakat serta kesuburan tanah serta geografi yang menjadi aspek utama.

MINIATUR INDONESIA   

Desa Sukoreno memiliki nama julukan Pancasila sering pula disebut dengan miniatur Negara Indonesia. Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau serta terdapat perbedaan agama ras, suku dan budaya tergambar dan dapat kita temui di desa kecil ini. Terdapat beberapa agama di desa ini diantaranya Islam, Hindu, Katholik, Kristen dan agama kejawen yaitu Sapto Darmo. Meskipun demikian perbedaan tersebut sama sekali tidak mengurangi rasa solidaritas dan loyalitas bagi setiap individu penduduknya. hal itu justru menjadi pondasi untuk hidup rukun dan saling melengkapi satu sama lain.

Tak jarang kita temui ketika anda berkunjung di desa ini, pagelaran hari-hari besar agama menjadi salah satu penopang hidup rukun, seperti hari besar Islam yaitu bulan suro. Desa Sukoreno setiap tahun dalam bulan suro mengadakan Grebeg Suro yang diikuti oleh seluruh penduduk dan segenap agama yang ada. Alangkah indahnya ketika perbedaan justru dijadikan alasan untuk kebersamaan, ibarat bunga pancawarna ia tak indah dipandang ketika hanya ada satu warna.

ANCAMAN DAN TANTANGAN

Desa yang sangat unik ini bukan berarti tidak ada polemik di dalamnya, terdapat beberapa masyarakat yang masih melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berpotensi terjadinya bencana alam. Seperti limbah dan sampah, tak sedikit masyarakat yang membuang sampah ke sungai dan ada pula yang membakarnya sehingga udara yang berada di desa Sukoreno terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya. Selain itu, sampah plastik sering kita temui di sepanjang aliran sungai di desa Sukoreno.

PENGOLAHAN LIMBAH DAN SAMPAH

KKN Kolaboratif 100. Pengolahan sampah menjadi Ecobrick
KKN Kolaboratif 100. Pengolahan sampah menjadi Ecobrick

Tim KKN kolaboratif yang tergabung dalam kelompok 100 melakukan sebuah antisipasi terjadinya pencemaran lingkungan, yaitu dengan metode ecobrick dan eco enzyme. "Beberapa hari terakhir lebih tepatnya minggu ke-2 KKN, kami melakukan Tour Education ke berbagai sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang ada di desa Sukoreno. Hal itu kami lakukan demi menjaga generasi bangsa agar mereka terbiasa hidup sehat sedari kecil, serta dapat menerapkan perilaku baik terhadap lingkungan" ujar Neny. Ecobrick merupakan gabungan sampah plastik yang disatukan dalam botol AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dan dibuat padat sehingga membentuk suatu benda yang keras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun