Sempor, 27 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto mengadakan workshop edukatif di Desa Sempor, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, guna mengatasi permasalahan pernikahan dini. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga desa Khususnya Remaja IPNU IPPNU dan dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat.
Workshop bertajuk "Pendidikan dan Kesadaran untuk Masa Depan Cerah di Era Digital" ini dihadiri oleh puluhan remaja dan orang tua. Acara tersebut menitikberatkan pada penggunaan teknologi digital sebagai alat untuk mengedukasi dan mencegah pernikahan dini, serta memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi yang tepat."Di era digital ini, kami ingin memanfaatkan teknologi untuk menjangkau lebih banyak orang dan memberikan edukasi yang efektif tentang bahaya pernikahan dini. Kami berharap melalui media digital, pesan kami dapat tersampaikan dengan lebih luas dan cepat," kata Raihan, salah satu mahasiswa KKN.
Materi yang disampaikan dalam workshop mencakup hak-hak anak, pentingnya pendidikan, serta dampak negatif pernikahan dini dari perspektif Hukum Islam, kesehatan, psikologis, dan sosial. Para peserta juga diperkenalkan pada aplikasi dan platform digital yang dapat digunakan untuk mencari informasi dan bantuan terkait isu ini.
Ketua Takmir Masjid Nurul Iman Desa Sempor, Ustadz Lukman, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. "Kami sangat mendukung penggunaan teknologi dalam kegiatan ini. Dengan bantuan media digital, informasi dapat disampaikan lebih luas dan cepat, sehingga diharapkan kesadaran masyarakat akan meningkat," ujarnya.
Para peserta workshop mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. "Saya jadi tahu bagaimana menggunakan media sosial untuk hal yang positif, seperti kampanye anti-pernikahan dini. Ini sangat membantu kami untuk menyebarkan pesan penting kepada teman-teman dan keluarga," ungkap Andina, salah satu peserta workshop.
Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Sempor. Mereka juga berencana untuk terus mendampingi warga melalui program-program lanjutan yang fokus pada pemberdayaan dan pendidikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan angka pernikahan dini di Desa Sempor dapat berkurang dan generasi muda desa tersebut memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan pendidikan yang dapat membuka peluang masa depan yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H