Mohon tunggu...
KKN 09 UINSA
KKN 09 UINSA Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN dari Uin Sunan Ampel Surabaya Kelompok 09 Tahun 2023

KKN'09 UINSA adalah kelompok KKN yang ditempatkan di Desa Kepel Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk. Tim beranggotakan 22 Orang dengan tema KKN Mitigasi Bencana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peninjauan Lokasi Bekas Longsor Bersama Destana Dusun Dlopo Desa Kepel: Mahasiswa KKN UINSA Beraksi

1 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   19:06 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi di Lapangan

Senin, 31 Juli 2023, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 09 (KKN 09) dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) bergabung dengan Ketua Destana (Desa Tanggap Bencana) Dusun Dlopo Desa Kepel Kabupaten Nganjuk dalam kegiatan peninjauan lokasi bekas longsor yang terjadi pada tahun 2017. Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk mengobservasi permasalahan yang terjadi akibat bencana longsor tersebut. Dalam kegiatan ini, Mas Yudi selaku ketua Destana dusun Dlopo memandu para mahasiswa KKN 09 UINSA dalam melakukan peninjauan dan observasi di lokasi bekas longsor. 

Selama peninjauan, mahasiswa KKN beserta anggota Destana dusun Dlopo menelusuri titik-titik rawan serta lokasi penting jalur pipa air yang terdampak oleh longsor pada tahun 2017. Pada saat itu, banyak jalur pipa air yang terdampak longsor telah dibangun kembali oleh masyarakat dusun setempat. Namun, sayangnya, lokasi tersebut masih dianggap rawan akan potensi longsor.

Destana dari Dusun Dlopo merupakan Organisasi Tangguh Bencana yang telah diberikan pelatihan oleh badan penanggulangan bencana daerah untuk memiliki kemampuan mengenali ancaman bencana di wilayah nya sehingga mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentangan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana. Destana dari Dusun Dlopo merupakan Organisasi Tangguh Bencana yang telah menerima pelatihan dari badan penanggulangan bencana daerah untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya. 

Kemampuannya dalam mengorganisir sumber daya masyarakat guna mengurangi kerentangan dan meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana telah terbukti. Destana dusun Dlopo telah berdiri sejak September 2019. Selain itu, ketika tidak ada bencana, Destana dusun Dlopo tetap aktif dengan melakukan kegiatan antisipasi dan kegiatan peduli lingkungan. Dalam kegiatan peduli lingkungan, mereka rutin melakukan pengecekan jalur irigasi, membersihkan bekas pohon tumbang, dan menanam pohon baru. Sedangkan dalam kegiatan antisipasi bencana, mereka secara teratur memeriksa daerah rawan longsor setiap seminggu sekali dan melaporkannya ke Destana kecamatan ngetos setiap bulan sekali.

Kegiatan peninjauan lokasi bekas longsor ini bertujuan untuk melakukan observasi mendalam terhadap permasalahan yang muncul akibat dampak bencana longsor, khususnya terkait jalur pipa air yang terdampak. Jalur pipa air tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan pasokan air bagi masyarakat dusun Dlopo, karena sumber mata air dusun berasal dari Gunung Wilis yang diarahkan melalui jaringan pipa air dan melewati lokasi yang rawan longsor. Pada tahun 2017, banyak pipa air mengalami kerusakan akibat bencana longsor yang terjadi. 

Data dan hasil observasi yang diperoleh selama kegiatan peninjauan diharapkan dapat menjadi landasan evaluasi dan perencanaan dalam upaya pemulihan wilayah yang terdampak, sehingga wilayah tersebut dapat lebih siap menghadapi potensi bencana di masa depan.

Informasi yang terkumpul dari peninjauan ini menjadi elemen penting dalam merancang strategi pengelolaan dan mitigasi bencana guna meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan komunitas dusun Dlopo dalam menghadapi situasi yang serupa. Dengan pendekatan kolaboratif antara mahasiswa KKN dan anggota Destana dusun, diharapkan langkah-langkah yang akan diambil lebih tepat sasaran dan berdampak positif bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Tim mahasiswa KKN dari UINSA terdiri dari 22 orang dengan beragam latar belakang ilmu dan keterampilan, yang sepenuhnya siap berkontribusi dalam kegiatan peninjauan ini. Kolaborasi mereka dengan anggota Destana setempat menjadi kunci dalam melakukan survei lapangan dan mencatat data-data penting terkait wilayah yang terdampak bencana, terutama longsor yang terjadi pada tahun 2017. Selama proses peninjauan, para mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk mendalami pengalaman dan perspektif mereka selama kejadian tersebut. 

Dalam menghadapi tugas mereka, mahasiswa KKN dari UINSA menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Pendekatan ini memberi fokus pada aset-aset yang telah dimiliki oleh masyarakat Dusun Dlopo Desa Kepel sebagai dasar utama untuk pengembangan program. Destana menjadi salah satu aset berharga yang dimiliki oleh masyarakat sebagai fasilitas tanggap bencana. Dengan melibatkan dan memanfaatkan aset-aset ini, diharapkan upaya pemulihan wilayah terdampak dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, serta memberdayakan masyarakat untuk lebih siap menghadapi potensi bencana di masa depan.

Kehadiran tim mahasiswa KKN UINSA di dusun Dlopo Desa Kepel disambut dengan penuh antusiasme oleh masyarakat setempat. Harapan besar muncul dari warga dusun Dlopo, yaitu bahwa kehadiran tim KKN UINSA dapat berperan sebagai penghubung yang efektif antara masyarakat dan badan pemerintahan terkait. Dengan demikian, diharapkan kerjasama yang erat antara masyarakat dan mahasiswa akan mampu menghasilkan solusi yang lebih baik untuk masa depan wilayah ini. Harapan masyarakat untuk melibatkan tim KKN sebagai fasilitator dalam komunikasi dengan pemerintah menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi kontribusi positif yang bisa dihasilkan melalui kolaborasi ini. 

Sinergi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat setempat dianggap sebagai langkah maju dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam konteks pemulihan wilayah terdampak longsor dan peningkatan ketahanan terhadap potensi bencana di masa mendatang. Melalui pendekatan ABCD yang digunakan oleh mahasiswa KKN UINSA, partisipasi aktif masyarakat dan pemanfaatan aset-aset lokal diharapkan mampu membawa dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan dan kemajuan dusun Dlopo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun