Nyamuk, meskipun terlihat kecil, merupakan salah satu serangga paling berbahaya bagi manusia. Mereka bukan hanya mengganggu dengan gigitannya yang gatal, tetapi juga menjadi vektor penular berbagai penyakit serius. Gigitan nyamuk dapat menyebabkan gatal-gatal dan iritasi kulit, namun dampak yang lebih serius adalah penularan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, chikungunya, dan Zika. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, bahkan kematian. Penyakit-penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan individu, namun juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengendalian populasi nyamuk menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius.Â
Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), khususnya tanaman serai (Cymbopogon citratus), menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Serai mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat anti-nyamuk alami. Penggunaan sereh sebagai repellant nyamuk dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pestisida kimia.
Apalagi dengan melihat kegemaran warga dalam bercocok tanam, tentu tak luput menjadi tantangan warga dalam menjalankan aktivitasnya. Meskipun banyak memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesehatan, genangan air yang terbentuk dari aktivitas penyiraman tanaman, serta tanaman-tanaman yang menjadi tempat perindukan nyamuk, menjadi penyebab utama permasalahan ini.
Dengan melihat isu penting tersebut, mahasiswa KKN Uniwara menginisiasi kegiatan sosialisasi asmantoga yang memiliki tujuan utama untuk memberdayakan masyarakat, khususnya warga Kelurahan Pekuncen, agar mampu memanfaatkan potensi alam sekitar dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Kegiatan sosialisasi ini terlaksana pada Rabu, 14 Agustus 2024 dengan sasaran 10 warga disetiap RW di Kelurahan Pekuncen.Â
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam membuat semprotan anti nyamuk yang efektif, aman digunakan, dan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar lingkungan.Â
Zakiyah, salah satu inisiator kegiatan ini, menjelaskan, "Semprotan nyamuk alami ini tidak hanya aman digunakan, tetapi juga ramah lingkungan. Bebas dari bahan kimia berbahaya, sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman bagi kesehatan keluarga."Â
Dari perspektif lingkungan, semprotan nyamuk alami dari tumbuhan serai ini tidak mencemari lingkungan karena bahan-bahan yang digunakan mudah terurai secara alami. Penggunaan produk ini turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Dengan demikian, semprotan nyamuk alami Asmantoga menjadi pilihan yang bijaksana bagi masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.