Mahasiswa dari kelompok 07 KKN-P Umsida mengadakan acara edukasi stop bullying dengan cara menonton film pendek berjudul "Gerobak Perdamaian". Sebanyak 30 siswa Madrasah Ibtidaiyah di Desa Jatiarjo, Kec Prigen, Kab Pasuruan menjadi penonton dari film ini, yang terdiri dari 10 siswa dari setiap MI Miftahul Ulum, MI Miftahul Khoir, MI Miftahul Falah. Acara berlangsung pada hari Jumat, 23 Februari 2024, yang merupakan kolaborasi antara Divisi Pendidikan dan Divisi Kesehatan. Penggunaan film pendek ini diharapkan dapat memberikan edukasi yang lebih menarik terkait bahaya bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
Berawal dari sinopsis film "Gerobak Perdamaian" yang menceritakan kehidupan di kota besar yang sangat kompleks dan sarat dengan berbagai permasalahan yang mengatasinya seperti tidak tersedianya fasilitas lapangan olahraga dan jalanan yang sempit. Pada film tersebut juga menceritakan adanya perundungan yang dilakukan oleh beberapa anak kepada anak yang lain, seperti yang terjadi pada tokoh Zaki. Meskipun demikian, dibalik itu semua, masih ada beberapa orang yang peduli akan lingkungannya seperti Pak Baron, yang dengan gerobaknya mengumpulkan dan memilah sampah organik untuk dijadikan pupuk, sementara sampah anorganik dijual kembali atau dimanfaatkan lagi. Pesan yang ingin disampaikan oleh Pak Baron melalui gerobaknya adalah "Kita tidak akan bisa membuat senang semua orang, tapi kita harus berusaha baik pada semua orang. Kita ubah agar semua orang bisa lebih mencintai dan merawat lingkungan. Kita ubah semua orang untuk bisa berkumpul bersama bukan untuk membahas keburukan orang lain tapi untuk kebaikan dan perdamaian."
Acara edukasi terkait stop bullying ini berlangsung mulai dari pukul 08.00 hingga selesai di Kampung Kopi. Ketua koordinator Divisi Pendidikan bernama Moch. Ilyas Hamdani menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah awal untuk memotivasi siswa menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki perilaku yang baik. Ia juga mengatakan bahwa kolaborasi ini akan memberikan dampak positif terhadap siswa.
Selain menonton film pendek "Gerobak Perdamaian", acara edukasi stop bullying ini juga diisi dengan diskusi beberapa topik terkait masalah perundungan dan cara penanganannya. Para siswa juga dilibatkan aktif dalam diskusi yang berlangsung dan disesuaikan dengan usia mereka. Hal ini bertujuan agar siswa mampu memahami dengan baik topik yang dibahas dan juga mampu memberikan pandangan yang baik terkait keadaan di sekitar mereka.
Kegiatan edukasi stop bullying ini menjadi salah satu langkah awal untuk yang lebih preventif terhadap tindak bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Bullying sendiri merupakan bentuk kekerasan yang tidak terlihat dan sering kali terjadi di lingkungan sekolah. Tindakan ini tentunya bisa memberikan dampak negatif yang sangat besar pada korban bullying, sehingga perlu adanya edukasi guna memutus mata rantai dari tindakan bullying itu sendiri.
Dalam psikologi kekerasan sebenarnya adalah masalah serius yang dapat menyebabkan banyak masalah fisik, emosional bahkan psikologis pada para korban kekerasan. Bahkan tak jarang jika kasus bullying ini diabaikan maka akan meninggalkan trauma yang sangat lama terhadap korban. Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya terkait akademik saja, namun juga sangat penting untuk memasukkan edukasi mengenai pentingnya membangun kembali rasa empati dan perdamaian.
Membangun rasa empati dan perdamaian dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan film pendek seperti yang dilakukan pada acara edukasi stop bullying ini. Selain itu, guru dan orang tua juga perlu melakukan edukasi kepada siswa untuk dapat memahami perbedaan masing-masing individu, dan membangun sikap yang saling menghormati, dan menyayangi sesamanya sebagai warga negara yang baik dan berakhlaqul karimah.
Sikap seperti ini bisa diimplementasikan dengan cara yang sederhana, seperti dengan mengajarkan sikap sopan santun dan tata krama yang baik di dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan, dengan dilakukan pencegahan dan edukasi yang tepat dari para pihak yang terkait, tantangan bullying dapat diatasi dan generasi yang akan datang dipersiapkan secara positif dan lebih baik.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 07 KKN-P Umsida dengan menampilkan film pendek "Gerobak Perdamaian" sebagai sarana edukasi stop bullying merupakan langkah awal yang sangat baik. Edukasi yang diberikan kepada siswa dapat membangun sikap dan juga kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar mereka. Disisi lain, pendidikan yang diberikan diharapkan dapat mentransferkan nilai-nilai yang baik bagi kaum milenial ke depannya. Semoga kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan dan berdampak positif bagi anak-anak dan lingkungan sekitarnya.