Mohon tunggu...
KKN 076Jatimulyo
KKN 076Jatimulyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN 076 Kolaboratif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Desa Sehat: KKN 076 Kolaboratif Menggandeng Kelompok Tani dan Puskesmas Pembantu Desa

23 Juli 2023   21:02 Diperbarui: 23 Juli 2023   21:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kantor Desa Jatimulyo

Sumber: Rumah Ketua GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Jatimulyo
Sumber: Rumah Ketua GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Jatimulyo

Desa Jatimulyo merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Jember dimana bertepatan di Kecamatan Jenggawah. Secara karakteristik wilayah Desa Jatimulyo Jenggawah dengan batas utara adalah Desa Sruni dan Desa Tempurejo, batas selatan adalah Desa Pontang dan Desa Sidodadi, batas barat adalah Desa Jatisari serta batas timur adalah Desa Pondokrejo. Desa Jatimulyo memiliki dua Dusun, yaitu Dusun Beringinsari dan Dusun Darussalam. Total luasan wilayah Desa Jatimulyo sebesar 3,94 Km2 yang terbagi diantaranya 3,24 Km2 luas wilayah pertanian. 

Jumlah penduduk yang terdapat pada Desa Jatimulyo sebesar 6.003 jiwa dengan penduduk laki-laki sebesar 3.056 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.947 jiwa. Sebagian besar wilayah Desa Jatimulyo adalah lahan pertanian, maka tidak dapat dipungkiri jika mayoritas dari penduduknya berprofesi sebagai petani. Sektor pertanian yang dihasilkan dari Desa Jatimulyo ini yakni berupa padi dan palawija. Desa ini sering dijuluki sebagai desa santri, hal tersebut dikarenakan beberapa bagian wilayahnya terdapat pondok pesantren yang didirikan.

Disisi lain desa ini sudah mendapat predikat desa mandiri karena memiliki ketersediaan yang mencakup infrastruktur yang layak dan memadai, aksesibiltitas yang mudah, serta sistem penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas kesejahteraan yang baik.

Pada minggu pertama pelaksanaan kegiatan KKN Kolaborasi, Kelompok 076 Desa Jatimulyo berfokus pada melakukan pendekatan ke masyarakat serta pemangku kepentingan yang dianggap dapat membantu pelaksanaan program yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan dari kelompok kegiatan KKN Kolaborasi, yakni melakukan kunjungan ke petani sekitar dengan harapan mendapatkan informasi terkait karakteristik pola konsumsi pupuk organik di masyarakat serta dampak penggunaannya apabila digunakan dalam pertanian jangka panjang. 

Menurut petani setempat, penggunaan pupuk organik di Desa Jatimulyo masih terbilang rendah dikarenakan efeknya yang kurang berpengaruh untuk jangka pendek, sehingga petani sekitar lebih memilih menggunakan pupuk anorganik. Lebih lanjut beliau selaku petani cabai menuturkan, sejatinya pupuk organik jauh lebih baik untuk menjaga kesuburan lahan dalam jangka panjang akan tetapi, kurang efektif bila digunakan dalam proses produksi yang membutuhkan hasil dalam waktu cepat sehingga mayoritas petani hanya menggunakan pupuk organik dalam masa pra -panen atau saat pengolahan tanah dan penyemaiaan saja. 

Kunjungan yang lainnya juga dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengunaan pupuk organik. Menurut Pak Sodik, selaku ketua kelompok tani di Desa Jatimulyo dalam hal karakteristik pola penggunaan pupuk organik di masyarakat, petani dirasa kurang memperhatikan kesehatan konsumen dalam jangka panjang mengenai penggunaan pupuk kimia, karena mereka lebih fokus pada hasil panen untuk dijual kepada pengepul.

Daya beli pupuk organik yang rendah juga didukung dengan kurangnya kesadaran petani akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam menjaga produktivitas lahan dalam jangka waktu panjang sehingga produsen pupuk organik mulai berhenti produksi dikarenakan kurangnya modal dalam membeli bahan pendukung dikarenakan kurangnya minat dari masyarakat untuk menggunakan pupuk tersebut serta pemasaran yang terbatas. Disamping kurangnya modal yang menjadi produksi pupuk organik menjadi vacum yaitu manajemen dari pemasaran pupuk organik yang kurang optimal.

Dalam minggu pertama kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan observasi ke Puskesmas Pembantu (PUSTU). Dari observasi yang dilakukan didapatkan hasil bahwa untuk pelaksanaan program kerja yang akan direalisasikan oleh kelompok KKN 076 pihak dari posyandu siap untuk membantu terkait partisipan dan penyediaan tempat. Kelompok kami akan mengundang pemateri yang memiliki kapasitas dalam menjelaskan mengenai gizi untuk stunting. 

Mekanisme yang akan direalisasikan oleh kelompok KKN 076 yaitu diawali dengan kegiatan sosialisasi pemaparan materi, dilanjutkan dengan penayangan video memasak makanan sehat dan bergizi, kemudian makanan yang telah dibuat sebagai contoh dibagikan ke warga dengan brousr petunjuk cara penecgahan stunting.

Oleh karena itu, kami memiliki dua rencana program kerja. Yang pertama, sosialisasi dan praktek pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk organik. Yang kedua, sosialisasi dan penyuluhan pencegahan Stunting melalui pengolahan makanan sehat, higenis, dan ekonomis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun