Mohon tunggu...
KKN kELOMPOK 06
KKN kELOMPOK 06 Mohon Tunggu... Mahasiswa - SUKOKERTO SUKOWONO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksinasi Covid 19, Pengaruh Bantuan Pemerintah terhadap Pola Pikir Masyarakat Desa Sukokerto

13 Februari 2022   21:44 Diperbarui: 13 Februari 2022   21:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pengaruh Bantuan Pemerintah Terhadap Pola Pikir Masyarakat Terkait Vaksinasi Covid-19

Akhir tahun 2019 tepatnya pada Bulan Desember, dunia dihebohkan dengan sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal dengan Virus Corona (covid-19). Kejadian tersebut bermula di Tiongkok, Wuhan (Yuliana, 2020). Pada awalnya virus ini diduga akibat paparan pasar grosir makanan laut huanan yang banyak menjual banyak spesies hewan hidup. Penyakit ini dengan cepat menyebar di dalam negeri ke bagian lain China (Putri, 2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).

Indonesia adalah negara berkembang dan terpadat keempat di dunia, dengan demikian diperkirakan akan sangat menderita dan dalam periode waktu yang lebih lama. Wabah ini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. Virus ini sempat membuat semua kegiatan sehari-hari manusia terhambat. Karantina saja mungkin tidak cukup untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 ini, dan dampak global dari infeksi virus ini adalah salah satu yang semakin memprihatinkan (Sohrabi et al., 2020). Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak langkah-langkah dan kebijakan untuk mengatasi permasalahan pandemic ini. Salah satu langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah yaitu mensosialisasikan gerakan Social Distancing untuk masyarakat serta melakukan vaksinasi.

Program  vaksinasi di Indonesia mulai dilakukan oleh pemerintah pada Rabu 13 Januari 2021 di Istana Negara dan orang yang pertama kali disuntik vaksin adalah Presiden Joko Widodo tidak hanya itu bahkan pejabat juga turut mengikuti vaksinasi. Namun, masih adanya vaksinasi itu masyarakat masih kurang percaya atau tidak percaya pada vaksin. Sama halnya dengan Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono yang belum melakukan vaksinasi kurang lebih sekitar 700 orang. Berdasarkan penuturan Kepala Desa Sukokerto bahwasannya masih kurangnya kesadaran warga Desa Sukokerto untuk melakukan vaksinasi dikarenakan banyaknya berbagai alasan maupun kendala dari warganya sendiri memiliki kekhawatiran akan meninggal dunia, takut jarum suntik, terpaut usia, dan penyakit-penyakit yang menurut warga itu tidak dibolehkan melakukan vaksin. Padahal nyatanya, pihak Dinas Kesehatan akan melakukan cek kesehatan seperti cek darah, cek tekanan darah dan lain sebagainya sebelum dilakukan vaksin.

Pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2022, kami telah melakukan wawancara dengan 2 narasumber yakni Bapak Husnul dan Bapak Zaifi. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Bapak Husnul selaku wali atau yang mewakili ketua RT 01 RW 01, bahwasanya beberapa warga di RT tersebut lebih banyak warga yang belum melakukan vaksin dibanding yang telah melakukan vaksin. Adapun warga yang belum melakukan vaksin memiliki beberapa alasannya masing-masing seperti : asma, penyakit stroke, usia, terbawa berita berita hoax tentang vaksinasi, serta kurangnya pengetahuan warga terkait vaksinasi maupun kurangnya edukasi dari dinas kesehatan. Untuk membuat warga disana melakukan vaksinasi beliau berupaya dengan memberikan surat undangan serta mengajak warganya untuk melakukan vaksinasi akan tetapi ajakan tersebut hanya dihiraukan saja.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kemudian hasil wawancara pada narasumber kedua dengan Bapak Zaifi selaku RT 01 RW 08, bahwasannya beberapa warga juga masih banyak yang belum melakukan vaksinasi dan permasalahannyapun tidak beda jauh seperti pernyataan wawancara kami dengan bapak Husnul bedanya hanya takut jarum suntik dan kurangnya SDM. Akhirnya pihak RT setempat melakukan upaya seperti mengadakan sosialisasi terhadap warganya akan tetapi malah mendapatkan respon dari warga yang kurang baik.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Ternyata Warga Desa Sukokerto bersedia melakukan vaksinasi itu dikarenakan adanya bantuan dari Pemerintah, pemerintahan memberikan janji kepada warga jika melakukan vaksinasi maka bantuan tidak akan dicabut dan tetep berjalan lancar. Berbeda lagi jika warga tidak bersedia melakukan vaksinasi maka  warga tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintahan.

Berdasarkan hal tersebut bahwasannya masih perlu sekali dilakukan upaya seperti sosialisasi tentang vaksinasi maupun edukasi mendalam terkait pentingnya menjaga kesehatan pada warga Desa Sukokerto demi menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya sebuah vaksinasi. Sehingga kami memutuskan untuk mengajak warga Sukokerto untuk mengikuti vaksin bagi yang belum mengikuti vaksinasi yang mana telah disediakan oleh Puskesmas terdekat. Adapaun cara yang akan kami lakukan untuk mengajak warga vaksinasi yaitu dengan mengunjungi dan mengumpulkan warga di setiap RT/RW kemudian memberikan edukasi terkait pentingnya vaksinasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun