Pada hari Selasa (20/07) Tim KKN UM melakukan kegiatan pemberian penyuluhan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dan cara memilah sampah sesuai dengan jenisnya masing-masing. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 12:30 WIB sampai dengan pukul 13:30 WIB, secara online melalui via Zoom. Di masa pandemi kegiatan kuliah kerja nyata atau KKN tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang di tetapkan. Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk dilakukan secara online mengingat daerah jawa masih melakukan kegiatan PPKM mikro. Pelaksanaan pelatihan pembuatan pupuk organik dan cara memilah sampah sesuai jenisnya diikuti oleh siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Bululawang sebagai peserta dan Tim KKN Um Desa Gunungronggo sebagai panitia pelaksana acara.Â
Narasumber atau pembicara dalam acara penyuluhan pembuatan pupuk organik  dan cara memilah sampah ini adalah Vienna Agatha Tampubolon yaitu salah satu anggota Tim KKN Um Desa Gunungronggo. Pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk organik dapat dimanfaatkan oleh para peternak sapi dan petani tanaman daerah sekitar. Pemanfaatan kotoran sapi merupakan salah satu dari tindakan untuk mengurangi produksi CO2 dan CH4 oleh petani. Keunggulan dari pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk organik membawa dampak baik seperti hasil panen lebih tahan disimpan, lebih segar , mengandung hormon dan vitamin yang baik bagi tanaman, menghemat biaya kelola limbah, mengurangi volume atau ukuran limbah, memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya, serta mengurangi polusi udara. Dalam pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi diperlukan bahan dan teknik yang tepat.
Selain mengadakan acara pelatihan penyuluhan pupuk organik, Tim KKN UM Desa Gunungronggo juga mengadakan penyuluhan terkait cara memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Terdapat tiga jenis sampah yaitu sampah organik adalah sampah basah (misal : dedaunan, pohon, sisa makanan, kotoran ternak, dll), sampah anorganik adalah sampah kering (misal : plastik, kaleng, styrofoam, dll), dan sampah B3 atau dikenal sebagai sampah spesifik (misal: pecahan kaca, bahan-bahan kimia dan benda lainnya yang berbahaya).
Kegiatan penyuluhan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dan cara memilah sampah yang dilakukan secara online berjalan dengan lancar dan tanpa ada hambatan. Â Siswa-siswi yang mengikuti acara penyuluhan antusias selama acara berlangsung. Harapan Tim KKN UM dalam pembuatan pupuk organik menggunakan kotoran hewan ternak, akan membawa dampak baik pada lingkungan serta dapat menyejahterakan para petani dengan hasil panen yang melimpah dan memiliki kualitas panen yang baik. Kegiatan pemilahan sampah ini perlu digalakkan oleh masyarakat maupun pihak terkait lainnya, hal ini membawa dampak baik bagi lingkungan dan membawa pengaruh agar nantinya sampah yang telah dipilah dapat didaur ulang sesuai dengan kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H