Stunting dan optimalisasi potensi kopi menjadi tema utama program kerja (proker) KKNK 053 Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Sosialisasi proker kepada perangkat Desa Garahan dilaksanakan pada hari Senin (24/7/2023). Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar, tim KKNK 053 mendapat masukan dan apresiasi hangat dari kepala Desa Garahan. Bapak Homaedi selaku kepala desa berharap proker yang akan dilaksanakan KKNK 053 dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat membawa kemajuan dan kemakmuran masyarakat Desa Garahan. Kemudian, tim KKNK 053 yang diwakilkan oleh Riko Julian Vernanda, sebagai koordinator desa, menyerahkan Business Model Canvas (BMC) dan poster proker kepada kepala Desa Garahan.
Tema proker KKNK 053 memiliki tagline "AKAT PRO BUNTING" atau Aksi Masyarakat Bunuh Stunting. Dalam program tersebut terdapat dua tema utama yaitu stunting dan pengoptimalan potensi kopi. Dari kedua tema tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya stunting dan pernikahan dini serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan limbah kulit kopi.
Proker stunting diangkat berdasarkan isu dan permasalahan dan data SDGs yang ada di Desa Garahan. Proker ini dibagi menjadi dua yaitu tekait pola asuh dan pemenuhan gizi serta pernikahan dini. Agar proker ini berjalan dengan lancar, KKNK 053 menjalin kerja sama dengan Bidan Devi selaku pengurus posyandu di Desa Garahan untuk mendampingi dan memberikan arahan. Untuk sasaran sosialisasi pola asuh dan pemenuhan gizi ditujukan kepada ibu dan balita yang terdapat dalam posyandu. Sedangkan sasaran untuk pernikahan dini adalah siswa-siswi MTSN 11 Jember, SMPN 3 Silo, MA Sayyidul Quro, dan MA Al-Amin.
Pengoptimalan kopi diangkat sebagai proker KKNK 053 karena Desa Garahan memiliki potensi kopi yang cukup melimpah dan sebagian besar masyarakat merupakan petani kopi. Selain kopi, limbah kulit kopi juga ditemukan cukup banyak. Kulit kopi di Desa Garahan oleh masyarakat setempat masih belum dimanfaatkan atau diolah dan hanya dijual dengan harga murah. Selain itu, petani kopi di Desa Garahan juga mengeluhkan harga pupuk mahal sehingga untuk mengatasi limbah tersebut maka dimanfaatkan kulit kopi untuk menjadi pupuk. Di samping itu, untuk meningkatkan harga jual kulit kopi dapat pula dimanfaatkan menjadi briket. Proker ini dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi. Agar proker ini berjalan dengan lancar, maka KKNK 053 menjalin kerja sama dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) untuk mendampingi dan memberikan arahan. Untuk sasaran sosialisasi dan demonstrasi yaitu masyarakat Desa Grahan, terutama para petani kopi.
Sebelum melakukan sosialisasi dan demonstrasi kepada para petani kopi, KKNK 053 Desa Garahan melakukan percobaan pembuatan pembuatan pupuk dan briket pada hari Rabu dan Kamis (26-27/7/2023). Percobaan pembuatan pupuk dan briket ini bertujuan agar kegiatan demonstrasi yang akan dilakukan kepada masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, percobaan ini juga dilakukan untuk menguji keberhasilan hasil produk yang diolah.
Universitas Jember Universitas Muhammdiyah Jember Universitas Islam Jember Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H