Mohon tunggu...
KKN 04 Wonorejo
KKN 04 Wonorejo Mohon Tunggu... Lainnya - KKN Kolaboratif 3#

KKN Kolaboratif Desa Wonorejo Kecamatan Kencong Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

CATINGDESI dari KKN Kolaboratif Kelompok 004 Wonorejo: Solusi Cegah Stunting dan Demontrasi MPASI untuk Balita

31 Agustus 2024   18:06 Diperbarui: 31 Agustus 2024   18:07 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember - Pada Jumat 16 Agustus 2024, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Kolaboratif kelompok 004 sukses adakan kegiatan konseling gizi balita yang sarat inovasi di desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember pada hari Jumat (16/8)

"Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan edukasi kepada para ibu mengenai pentingnya asupan gizi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak," ujar Sami'an Kepala Desa Wonorejo. Infeksi yang mengganggu status gizi ini dapat memengaruhi anak dengan menurunkan nafsu makan, menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi di usus, dan meningkatkan katabolisme, yaitu proses pemecahan cadangan karbohidrat dalam tubuh. Hal ini berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan ini diadakan untuk memberikan informasi sekaligus konseling kepada anak dan orang tua dalam upaya pencegahan stunting. Bapak Camat Muhammad Najmul Huda Kecamatan Kencong, mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut demi meningkatkan kualitas gizi balita di Desa Wonorejo.

KKN Kolaboratif Kelompok 004
KKN Kolaboratif Kelompok 004

whatsapp-image-2024-08-30-at-22-44-39-66d2f88334777c1e336bfcf2.jpeg
whatsapp-image-2024-08-30-at-22-44-39-66d2f88334777c1e336bfcf2.jpeg
Kegiatan konseling dan demonstrasi MPASI dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya pemahaman gizi anak dan kewaspadaan terhadap risiko stunting. Salah satu highlight dari acara ini adalah sesi praktik MPASI membuat dimsum. Didampingi oleh mahasiswa KKN Kolaborasi 004 Jember dan Ginarti Ulfa dari KPM Desa Wonorejo, para ibu dengan penuh semangat mengikuti proses pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan menarik bagi balita. Dimsum yang kaya akan protein dan vitamin ini diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif yang sehat untuk balita. Keistimewaan MPASI ini terletak pada penggunaan bahan-bahan yang sangat sederhana, seperti ikan lele yang banyak dibudidayakan dan daun kelor yang melimpah di daerah tersebut, sehingga mudah diakses dan diolah. Kedua bahan utama ini tidak hanya menambah nilai gizi tetapi juga memberikan kemudahan bagi para ibu dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak-anak mereka.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kencong, bersama dengan Bidan Desa, Ibu Yeyen, turut aktif dalam memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting kepada para ibu di Desa Wonorejo. Dalam sesi ini, Ibu Yeyen menjelaskan secara rinci tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak, serta memberikan panduan praktis untuk memilih dan mengolah makanan bergizi. Kegiatan ini berhasil menarik kehadiran hampir 20 anak yang berisiko mengalami stunting, dan berhasil meningkatkan kesadaran seluruh orang tua mengenai pentingnya menjaga tumbuh kembang anak secara optimal. Para orang tua kini lebih memahami dan berkomitmen untuk mematuhi anjuran dalam mendukung kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun