Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 048
KKN Kolaboratif 048 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 48 berlokasi di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember pada tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peringatan HUT RI ke - 78 oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif bersama Masyarakat Desa Harjomulyo

23 Agustus 2023   12:10 Diperbarui: 23 Agustus 2023   12:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Harjomulyo -- 20 Agustus 2023, peringatan HUT RI -- 78 di Desa Harjomulyo dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 16 dan 18 Agustus 2023. Kegiatan ini berisi lomba antarwarga. Sebelum lomba tersebut dimulai, dibutuhkan persiapan terkait konsepan acara dan beberapa penghargaan sederhana kepada warga yang telah berpartisipasi kedalam acara tersebut. Penghargaan sederhana berisikan peralatan dapur untuk lomba umum dan peralatan sekolah untuk anak -- anak. Warga antusias memeriahkan acara tersebut. Lomba yang dapat diikuti diantaranya ; balap karung, pukul belanga, balon joget, rebut kursi, bakiyak dan lain sebagainya. 

Pengumuman juara diinformasikan di hari Jumat, 18 Agustus 2023. Selain melaksanakan perlombaan, mahasiswa juga mengikuti upacara penaikkan bendera merah putih pagi hari di Lapangan Desa Silo. Penaikkan bendera diikuti dengan persembahan drama perjuangan bangsa Indonesia oleh siswa SMPN 02 Silo. Drama tersebut mengingatkan kita untuk tetap mengenang dan mempertahankan bangsa Indonesia bagaimanapun kondisinya. Drama diakhiri dengan pengibaran merah putih diatas pioneer buatan siswa SMP.

             Disamping itu, perkembangan holtikultura dari mahasiswa belum menunjukkan hasil yang signifikan. Dari pengamatan yang ada, baru tumbuh benih akar dibawah tanahnya. Hal ini disebabkan mahasiswa kurang memahami varietas bawang merah yang cocok pada iklim Desa Harjomulyo. Selain itu, persiapan tanah yang diambil seadanya di wilayah sekitar posko dengan tidak mengetahui karakteristik tanah tersebut menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar umbi. Pengairan yang terlalu banyak dalam satu botol menyebabkan tanah terlalu gembur, sehingga umbi akar beberapa terlihat busuk. 

Seraya menunggu pertumbuhan tanaman, mahasiswa juga tetap mengumpulkan limbah botol plastik dan dibuat holtikultura sederhana dalam jumlah banyak. Tanaman yang digunakan sejauh ini jenis bawang -- bawangan. Kedepannya akan dibuat tanaman sayur seperti kangkung, sawi dan selada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun