JEMBER - Mahasiswa KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi se-Kabupaten Jember Kelompok 76 Tahun 2022 yang terdiri dari Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, STIA Pembangunan, dan Universitas Islam Jember, turut aktif membantu kegiatan program Pemerintah Kabupaten Jember untuk melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan menggunakan aplikasi DTKS dari pemerintah setempat. Berdasarkan penempatan KKN yang telah ditetapkan oleh LP2M di Desa Wonojati, maka KKN Kolaboratif Kelompok 76 juga melakukan verifikasi dan validasi DTKS di wilayah tersebut.Â
Â
Melalui kegiatan verifikasi dan validasi DTKS ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat berperan penting bagi keberlanjutan program kesejahteraan sosial bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Pasalnya kondisi masyarakat di Desa Wonojati belum dapat dikategorikan sebagai masyarakat yang sejahtera. Hal ini disebabkan adanya data yang belum sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, karena mengingat data tersebut selalu berubah seiring berjalannya waktu.Â
Berdasarkan data yang telah disediakan oleh Desa Wonojati dan Pemerintah Kabupaten Jember, terdapat 4 dusun yang ada, yaitu Dusun Bringin Lawang, Dusun Krajan, Dusun Pondok Lalang, dan Dusun Wetan Gunung. Dari 4 dusun tersebut tercantum 1264 data yang harus diverifikasi dan divalidasi oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 76. Namun terdapat data yang  missing value, sehingga hal tersebut menghambat proses kinerja mahasiswa. Contohnya terdapat ketidakjelasan alamat masyarakat yang diinformasikan ke mahasiswa dan rancunya data dari pihak desa dengan data dari pihak Pemerintah Kabupaten Jember sehingga mengakibatkan adanya data yang tidak selaras.Â
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, KKN Kolaboratif Kelompok 76 menyusun strategi terbaik dengan membagi anggota menjadi 5 kelompok, di mana dalam satu kelompok terdiri dari 2 anggota. Selain itu, KKN Kolaboratif Kelompok 76 memaksimalkan pendataan pada 1 dusun terlebih dahulu lalu akan dilanjutkan pada dusun lainnya agar pendataan DTKS dapat terstruktur dengan baik. Sebelum penerjunan ke setiap dusun, KKN Kolaboratif Kelompok 76 melakukan pengurutan data masyarakat berdasarkan RT, RW, dan Dusun sehingga mempercepat pencarian rumah yang dituju.
KKN Kolaboratif Kelompok 76 memulai pendataan dari Dusun Bringin Lawang dimana jumlah masyarakat yang terdaftar di aplikasi DTKS paling sedikit dibandingkan dusun lainnya yang sebanyak 201 KK. Setelah satu pekan berjalan, KKN Kolaboratif Kelompok 76 mendapatkan data valid dan data meninggal terwakili sebanyak 135 KK, jumlah masyarakat yang meninggal tidak terwakili sebanyak 8 KK, jumlah masyarakat yang berpindah rumah sebanyak 10 KK, jumlah masyarakat tidak di rumah atau bekerja di luar daerah sebanyak 5 KK, jumlah masyarakat yang tidak ada di aplikasi DTKS sebanyak 2 KK, jumlah masyarakat yang tidak ditemukan sebanyak 17 KK, dan jumlah di bawah umur sebanyak 1 KK, serta jumlah yang belum di data sebanyak 23 KK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H