Jember- Masalah stunting telah menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Stunting, yang merupakan kondisi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai upaya sosialisasi dan pendidikan gizi telah dicanangkan di berbagai daerah.
Oleh sebab itu, mahasiswa KKN Kolaboratif 010 yang bertempat di desa Purwoasri, Gumukmas, Jember mengadakan sosialisasi mengenai stunting dengan ibu-ibu posyandu sebagai upaya pencegahan dan edukasi. Pada hari Senin (7/08) dan Selasa (8/08) mahasiswa KKN mensosialisasikan stunting dan juga turut membantu kegiatan dalam posyandu seperti menimbang dan juga mengukur tinggi badan balita yang ada di posyandu tersebut.
Dalam acara sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa KKN memberikan edukasi mengenai ciri, proses terjadi, factor penyebab, dampak dan cara pencegahan stunting. Setelah memeberikan edukasi tersebut dilakukan penimbangan berat badan balita dan juga pengukuran tinggi balita yang biasa rutin dilakukan. Setelah selesai, para ibu-ibu dan balita diberikan konsumsi berupa makanan sebagai penyeru pencegahan stunting.
Diharapkan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang stunting dan pentingnya nutrisi yang baik, angka stunting di wilayah ini dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Sosialisasi dan pendidikan gizi diharapkan dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H