Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF 005
KKN KOLABORATIF 005 Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

KKN KOLABORATIF DESA KEPANJEN KELOMPOK 005

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 005 Kepanjen: Survei Produk Unggulan yang Ada di Desa Kepanjen

12 Agustus 2023   19:41 Diperbarui: 12 Agustus 2023   19:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjelasan mengenai terasi reket dengan produsen (Dok Pribadi)

Peran Desa dalam mendukung perekonomian nasional tidak dipertanyakan lagi. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir ini, program pembangunan desa menjadi fokus utama pemerintah pusat terutama dalam memperbaiki sektor ekonomi. Situasi ini menjadi peluang yang baik untuk lebih mengeksplorasi berbagai peluang bisnis di desa.

Prukades (Produk Unggulan Desa) adalah keahlian suatu desa untuk menciptakan suatu produk yang berharga, untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di desa, sehingga menghasilkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah desa. Setiap desa memiliki potensi-potensi yang bisa dikembangkan secara nyata, namun tidak semua desa mampu menciptakan produk andalan yang ada di desanya.

Penunjukkan isi dan bentuk terasi reket (Dok Pribadi) 
Penunjukkan isi dan bentuk terasi reket (Dok Pribadi) 

Desa Kepanjen merupakan desa yang mempunyai produk unggulan "Terasi Reket". Terasi ini memiliki campuran udang dan berwarna hitam pekat yang diolah secara khusus, terasi ini memberikan sentuhan gurih dan aroma yang begitu kuat dalam setiap hidangan. Dengan teknik pengolahan yang telah diwariskan turun-temurun, terasi udang reket mampu menjadi bumbu rahasia yang memperkaya rasa hidangan tradisional hingga makanan kontemporer.

Seiring dengan tren kesadaran akan bahan makanan lokal dan cita rasa autentik, permintaan terasi udang reket pun mengalami peningkatan. Produsen makanan dan restoran di seluruh Indonesia semakin mengapresiasi nilai tambah yang diberikan oleh terasi ini dalam berbagai hidangan, mulai dari sambal, tumisan, hingga sup. Bahkan, beberapa ibu-ibu milenial telah mencoba memadukan terasi udang reket dalam kreasi-kreasi modern mereka, untuk menghasilkan fusion makanan yang lebih menggugah selera lidah masyarakat Kepanjen khususnya.

Foto bersama (Dok Pribadi)
Foto bersama (Dok Pribadi)

Meskipun mendapatkan sambutan yang hangat, penting untuk mempertimbangkan keberlanjutan dalam produksi terasi reket (udang kecil) ini. Udang reket sebagai bahan dasar harus dikelola dengan bijak agar ekosistem laut tetap terjaga. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci untuk menjaga tradisi kuliner ini tetap hidup tanpa merusak lingkungan.

Dengan langkah bijak dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, terasi udang reket akan terus mengisi hidangan-hidangan istimewa di seluruh nusantara. Keberlanjutan produksi dan pelestarian warisan kuliner ini menjadi tanggung jawab bersama, demi menikmati aroma gurih yang menghubungkan kita dengan cita rasa lezat Indonesia.

Terasi udang reket, sebuah harum yang tak lekang oleh waktu, tetap menjadi bukti bahwa kekayaan kuliner Indonesia terus berkembang dan menggoda lidah. Semoga, kelezatan bumbu ini dapat terus dinikmati oleh generasi masa depan, sebagai warisan berharga yang merajut jalinan budaya dan rasa di setiap sajian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun