Mohon tunggu...
KKNT KARANG INTAN
KKNT KARANG INTAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Kelompok 6 KKN-T FPIK ULM 2024 Melakukan Pengukuran Kualitas Air di Irigasi dan Tambak Warga Desa Karang Intan, Kabupaten Banjar

4 Agustus 2024   19:37 Diperbarui: 4 Agustus 2024   19:43 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Karang Intan, 23 Juli 2024 -- Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat, yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karang Intan, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Pengecekan kualitas air di lakukan pada 2 stasiun. Satasiun 1 pada Irigasi yang terletak di RT 003 dan stasiun 2 pada tambak/kolam ikan milik salah satu warga yang sumber aliran airnya berasal dari irigasi. Pengecekan kualitas air di lakukan oleh Mahasiswa KKN dan didampingi oleh tenaga ahli.

Jumlah parameter yang diuji dari pemantauan kualitas air ini ada 2 parameter dengan standar baku mutu air nasional kelas II (PP No. 22 Tahun 2021) yang peruntukannya prasarana/sarana. rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Adapun parameter yang diuji meliputi Parameter Fisika terdiri dari suhu, pH dan oksigen terlarut. Sedangkan parameter kimia berupa kelompok logam berat yang dimana hanya 2 diantaranya, yaitu raksa (Hg) dan Timbal (Pb).  Kandungan kimia ini jika dalam kondisi melebihi bakumutu (PP No. 22 Tahun 2021) akan sangat beracun bagi masyarakat sekitar yang memanfaatkan air tersebut dan juga berdampak bagi ikan yang dibudidaya.

Sample air diambil menggunakan vertical water sampler yang kemudian dimasukkan ke dalam botol air sebanyak 1000 ml per titik samplingnya. Pengaplikasian alat dilakukan dengan cara memasukkan tali (line) ke dalam Messenger lalu lanjutkan dengan memasukkan tali tersebut pada bagian tengah Trip Assembly terus sampai bagian plat handle berlubang, lalu ikat dan buat simpul dengan kuat agar tabung sample tidak terjatuh ke dalam air ketika digunakan.

Setelah kedua keran air ditutup, buka kedua tutup tabung dengan cara menarik tali baja. Untuk memudahkan membuka tutup tabung ini, gunakan bola putih yang terdapat pada tali baja tersebut. Kaitkan tali baja pada tutup tabung bagian atas pada pin yang memiliki kunci. Sedangkan tali baja pada tutup tabung bagian bawah dikaitkan pada pin satunya. Pada kondisi ini alat telah siap digunakan.

Mahasiswa KKN mempraktikan langsung pengambilan air pada kedua titik sample. Sedangkan tenaga ahli yang merupakan asisten laboratorium ikut membantu dalam analisa parameter fisika perairan. Didapatkan bahwa kedua titik lokasi memiliki pH (Tingkat keasaman) netral yaitu berada di angka 7. Pada titik pertama, DO didapatkan sejumlah 4,12 mg/L dan 6,17 mg/L dan pada titik kedua, DO pada angka 4,45 mg/L. Sedangkan suhu perairan pada irigasi ialah 29,7 oC dan 29,6 oC dan pada kolam ikan sebesar 31oC.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sample air yang telah diambil nantinya akan diuji ke Laboratorium BBTKLTPP untuk di analisa. Hasil analisa tersebut digunakan untuk mengetahui Logam berat Raksa (Hg) dan Timbal (Pb). Penentuan kedua logam berat ini ialah karena atas dasar keluhan warga mengenai adanya aktivitas tambang emas di daerah hulu DAS Martapura yang dikhawatirkan ikut larut dan mencemari perairan irigasi di Desa Karang Intan.

Raksa (Hg) dan Timbal (Pb) sendiri bersifat sangat berbahaya pada kesehatan manusia. Logam raksa atau air raksa mempunyai nama kimia hydrargyrum yang berarti perak cair. Kedua Logam dapat mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang bersifat kronis maupun akut. Bahaya lainnya yaitu adanya logam yang lama tertimbun di dalam tubuh maka akan menjadi radikal bebas yang dapat memicu terjadinya penyakit kanker dan tumor.

Berdasarkan Fitriyah, 2007, apabila logam berat khususnya raksa (Hg) terakumulasi baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan (food chain) dalam tubuh jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar raksa dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia yang memakan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun