Lemujut - Belajar mengaji, yang sering disebut juga sebagai Baca Tulis Qur'an (BTQ), adalah upaya penting dalam membangun pondasi literasi agama Islam bagi anak-anak. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperdalam pengetahuan mereka tentang Al-Qur'an, yang merupakan sumber utama ajaran agama Islam. Dalam konteks ini, literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman yang mendalam terhadap isi dan makna dari setiap ayat yang dipelajari. Dengan demikian, BTQ menjadi langkah awal yang krusial dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berakar kuat dalam nilai-nilai keislaman.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), khususnya dari KKN-T Kelompok 12, berperan aktif dalam mendukung kegiatan belajar mengajar ini. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mentor yang membimbing anak-anak dalam mempelajari Al-Qur'an dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Keterlibatan mahasiswa dalam program ini menunjukkan dedikasi mereka untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan agama. Hal ini juga sejalan dengan misi UMSIDA untuk mencetak mahasiswa yang peduli dan mampu berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Selain fokus pada pengajaran dasar-dasar Al-Qur'an, mahasiswa UMSIDA juga menggagas sebuah program inovatif yang dirancang untuk memperkuat hafalan surah-surah dalam Al-Qur'an. Program ini, yang diberi nama "One Day One Surah," bertujuan untuk mendorong para pelajar Al-Qur'an agar menghafal setidaknya satu surah setiap harinya. Dengan pendekatan yang konsisten dan terstruktur, diharapkan anak-anak dapat menghafal lebih banyak surah dalam waktu yang relatif singkat. Program ini tidak hanya menekankan pada aspek hafalan semata, tetapi juga mendorong para pelajar untuk memahami makna dari setiap surah yang mereka hafalkan, sehingga mereka dapat mengamalkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Inisiatif "One Day One Surah" ini merupakan bentuk nyata dari upaya untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya mampu menghafal ayat-ayat suci, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Dengan menggabungkan antara hafalan dan pemahaman, diharapkan anak-anak tidak hanya menjadi hafidz yang cerdas, tetapi juga muslim yang berakhlak mulia dan taat pada ajaran agama. Program ini juga menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab dalam diri para pelajar, karena mereka diharuskan untuk konsisten dalam menjalankan tugas hafalan setiap harinya. Mahasiswa UMSIDA berharap bahwa melalui program ini, akan lahir generasi penerus yang kuat dalam iman, luas dalam ilmu, dan bijak dalam mengamalkan ajaran Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H