Pandaan, 12 Februari 2024 – Desa Sumber gedang merupakan desa yang terletak di kecamatan Pandaan, kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Dilihat dari sisi geografis, desa ini memiliki peluang yang cukup baik untuk pengembangan usaha di berbagai sektor. Pada kesesmpatan kali ini Tim KKN-P Umsida Kelompok 3 tengah berfokus pada sektor ekonomi. Kegiatan yang diusung ini berkecimpung di salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Dusun Kedondong, Desa Sumber Gedang.
Tujuan diusungnya program kerja pada UMKM ini yaitu untuk mengetahui, serta menganalisis pengembangan UMKM yang ada di Desa Sumber Gedang ini khususnya usaha milik Pak Soleh yang berlokasi di Dusun Kedondong, Sumber Gedang, Pandaan.”Tujuan dari kita melaksanakan kegiatan di UMKM ini pada umumnya yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan UMKM yang ada di Sumber Gedang dan juga dapat menambah referensi dan inspirasi untuk berusaha.
Selain itu, saya rasa dengan kita terjun ke UMKM secara langsung seperti ini khususnya di UMKM milik Pak Soleh ini sedikitnya bisa membantu usaha beliau baik dari proses produksi, pemasaran, dan juga sebagai peningkat motivasi untuk mahasiswa memulai suatu usaha.” Ungkap Aulia Putri Saraswati yang menjadi bagian dari Divisi UMKM Tim KKN-P Umsida.
Selain itu, Moch. Aldi Rafsanjani juga menuturkan bahwa ia sangat tertarik untuk mencoba berusaha menjual minuman tradisional beras kencur dan kunyit asam setelah melakukan kegiatan di UMKM milik Pak Soleh ini.
”Saya jadi tertarik untuk mencoba berjualan beras kencur dan kunyit asam di daerah rumah saya, Pak. Lumayan bisa mengisi waktu luang sambil belajar berbisnis.” Ungkapnya.
Usaha milik Pak Soleh ini telah berdiri selama 14 tahun, bergerak di bidang kuliner khususnya minuman tradisional menjadikan Bapak satu anak ini selalu memacu ide – ide kreatifnya untuk senantiasa berinovasi membuat suatu hal baru dalam produknya. Inovasi selalu berperan penting dalam setiap usaha, karena jika suatu usaha tidak diimbangi dengan adanya sebuah inovasi – inovasi baru maka usaha tersebut akan stagnan dan juga dapat berpeluang terkikis oleh jaman. Bagi Pak Soleh, usahanya ini bukan hanya sekadar bisnis belaka, tetapi bagi beliau usaha ini juga dijadikan sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang.
”Usaha ini sebenarnya saya rintis ketika saya masih bekerja di Pabrik, Mbak. Berawal dari tuntutan ekonomi yang mengharuskan saya berusaha lebih giat untuk menyekolahkan anak saya. Dari situ saya memulai usaha ini, ketika dirasa usaha ini telah berkembang dengan baik, barulah saya melepaskan pekerjaan di Pabrik ternama di Kabupaten Pasuruan ini.” Jelas pak Soleh.
Salah satu hasil produksi dari UMKM milik Pak Soleh ini yaitu minuman tradisional ”Beras Kencur” dan ”Kunyit Asam”. Rasa manis, segar dan berempah menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagi konsumennya. Hal itu yang menjadikan daya pikat tersendiri di kalangan konsumen. Dalam sekali produksi beliau dapat membuat kurang lebih 22 botol beras kencur dan 22 botol kunyit asam yang dapat ludes terjual dengan tempo 2-3 jam saja. Penjualan jamu ini masih dilakukan secara tradisional, yaitu menawarkan jamu – jamu hasil produksi itu kepada warga setempat.
Dalam perjalanannya merintis usaha jamu, Pak Soleh melakukan banyak sekali percobaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang maksimal. Beliau senantiasa menjaga kualitas dari beras kencur serta kunyit asam miliknya, dengan cara memperhatikan pemilihan bahan produksi yang meliputi Beras, Kencur, Jahe, Kunyit, Asam Jawa dan beberapa bahan pendukung lainnya.
Kegiatan atau program kerja yang diusulkan Tim KKN-P Umsida pada UMKM milik Pak Soleh ini terdiri dari beberapa hal diantaranya yaitu membantu produksi hingga packing produk, pemasaran online dengan membuatkan pamflet promosi jamu, hingga membantu mendesign sticker botol jamu milik beliau.
Sebelum kami meninggalkan dusun yang penuh inspirasi ini, kami telah mengantongi resep – resep dan juga cara pembuatan minuman tradisional beras kencur dan kunyit asam milik Pak Soleh. Beliau sempat mengungkapkan harapannya, "Bapak ingin minuman tradisional ini tidak hanya dinikmati oleh generasi sekarang, tetapi juga dapat terus dinikmati hingga di masa yang akan datang. Jadi Bapak berharap dengan resep yang sudah Bapak buat dan Bapak bagikan ke teman – teman KKN ini bisa kalian kembangkan dan bahkan bisa juga dijadikan sebagai usaha di rumah masing – masing untuk mengisi waktu luang sambil belajar berdagang.” Pungkas Pak Soleh.
Dengan semangat itu, sampai saat ini Pak Soleh tetap melanjutkan perjalanannya dalam berusaha, hal ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mempertahankan dan menghargai kekayaan budaya lokal termasuk minuman tradisional seperti ini. Dari Dusun Kedondong, sebuah cerita tentang dedikasi dan cinta pada tradisi telah tersebar, membawa harumnya rempah-rempah ke berbagai penjuru nusantara.