Masyarakat khususnya di pedesaan biasanya menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak. Selain itu juga dapat diolah lebih lanjut menjadi arang yang dapat juga digunakan untuk memasak. Kayu bakar dapat diperoleh dengan cara menebang kayu, memungut dari cabang dan ranting pohon yang patah atau dari limbah industri pengerjaan kayu.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, telah ditemukan suatu cara untuk memanfaatkan kayu sebagai sumber bahan bakar yang lebih praktis dan mudah digunakan. Yaitu dengan mengolahnya menjadi arang briket.Â
Arang briket merupakan suatu bahan bakar yang dibuat dengan menggunakan bahan tertentu yang dibentuk menjadi suatu padatan yang solid, kemudian dilakukan proses pengarangan. Pembuatan arang briket dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan tidak memerlukan bahan kimia.
Mahasiswa KKN-P Kel-48 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memanfaatkan limbah kayu yang ada di Desa Candiharjo untuk dijadikan arang/briket sebagai bahan bakar alternatif pengganti gas elpiji.
Salah satu mahasiswa KKN-P Kel-48, Wildhan Ardin menyebutkan, tata cara pembuatan briket diawali dengan pengumpulan limbah kayu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemudian akan dibakar hingga menjadi arang, baik dengan atau tanpa adanya oksigen.
Selanjutnya arang tersebut akan dihaluskan sehingga didapatkan bubuk arang yang halus untuk selanjutnya dicampurkan dengan perekat berupa tepung kanji yang sudah dimasak dengan air terlebih dahulu lalu diaduk hingga merata. Selanjutnya yaitu tahap pencetakan, adonan yang sudah tercampur merata selanjutnya dicetak sesuai keinginan dan kemudian dijemur hingga benar-benar kering.
Salah satu masyarakat Desa Candiharjo, Sutris mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat bagi masyarakat awam yang tidak tahu cara memanfaatkan limbah kayu. "Dengan adanya inovasi ini dapat mempermudah kami selaku masyarakat dalam memanfaatkan limbah kayu agar menjadi produk yang lebih berguna," ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Candiharjo, Muhamad Nurianto menyampaikan, pembuatan briket yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-P Kel-48 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ini dapat mengurangi limbah yang ada di Desa Candiharjo khususnya limbah kayu. "Juga saya harapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian dan kreativitas masyarakat Desa Candiharjo," pungkasnya.
Dengan semakin menipisnya ketersediaan sumber bahan bakar dari minyak dan gas bumi, pemanfaatan limbah kayu menjadi arang briket merupakan salah satu langkah jitu.Â