Mohon tunggu...
KKM Sanankerto 156 Turen 2023
KKM Sanankerto 156 Turen 2023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Berita Seputar Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa di Desa Sanankerto, Turen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kacang Hijau Pahlawan Pencegahan Stunting

25 Januari 2024   21:15 Diperbarui: 25 Januari 2024   21:35 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 20 Januari 2024. Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) yang bertempat di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang yang terdiri dari tiga kelompok. Mahasiswa KKM turut membantu Posyandu dalam pelaksanaan PIN Polio Serentak yang dilaksanakan di Polindes Desa Sanankerto. 

Pada pelaksanaan rutinan ini juga terdapat penyuluhan PMT kacang hijau untuk pencegahan stunting yang merupakan salah satu program kerja Mahasisa KKM UIN Malang. Pada penyuluhan PMT ini, KKM UIN Malang turut mengundang ahli gizi sebagai pemateri. Selain penyuluhan yang disampaikan oleh pemateri, panitia juga menyediakan media brosur untuk seluruh peserta.

Kegiatan diawali dengan pengukuran rutin diantaranya ukur berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala balita secara bergantian. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tetes PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio sembari cek ulang data rutinan balita. Disamping itu, Mahasiswa KKM UIN Malang turut membagikan PMT(Pemberian Makanan Tambahan) yaitu bubur kacang hijau dan taklupa dengan brosur penyuluhan yang akan disampaikan oleh pemateri nantinya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Setelah selesai pemberian tetes PIN Polio, para ibu-ibu diarahkan untuk mengikuti Penyuluhan Manfaat Kacang Hijau untuk Mencegah Stunting. Penyuluhan ini disampaikan oleh seorang ahli gizi Rizki Fitriani Ayundari, A.Md.Gz. Ibu-ibu turut aktif bertanya terkait permasalahan gizi anak sehari-hari kepada pemateri . Kak Rizki pun menjelaskan anak pendek belum tentu stunting.  "Bedakan perawakan pendek karena genetic, yang biasanya, dia lama -- lama tetap akan mengejar berat badannya, tapi tidak dengan tinggi badannya (bukan stunting)", ujar Kak Rizki.
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun