Peserta pelatihan mengaku sangat tertarik untuk mencoba produksi pewangi ruangan sendiri. Salah satu ibu dari kelompok PKK menyatakan, "Ini ide yang bagus, apalagi di sini banyak apel yang terbuang. Kalau bisa jadi produk yang punya nilai jual, kenapa tidak?" Ujar Bu Lia kader penggerak UMKM.Â
Mahasiswa KKM 74 berharap program ini tidak hanya menjadi sekadar pelatihan, tetapi juga dapat menjadi langkah awal membangun usaha berbasis potensi desa. Dengan adanya inovasi seperti ini, bukan tidak mungkin Gubugklakah dapat menciptakan produk khas berbahan dasar apel yang mampu bersaing di pasaran.Â
Mengubah limbah menjadi berkah, dari apel tersisih menjadi pewangi ruangan bernilai jual sebuah inovasi sederhana yang berpotensi besar bagi ekonomi lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI