Mohon tunggu...
KKM Gema Kita 178
KKM Gema Kita 178 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kelompok KKM 178 UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan UMKM Genteng oleh Mahasiswa Kelompok 178 KKM UIN Malang

25 Januari 2024   21:15 Diperbarui: 25 Januari 2024   21:35 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PDD Kelompok 178 KKM UIN Malang

Tawangrejeni, 15 Januari 2024 - Mahasiswa Kelompok 178 KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melaksanakan kunjungan ke salah satu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di dusun Lowokwaru, Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen. UMKM yang dikunjungi kali ini bergerak dalam bidang produksi genteng, dan pemiliknya adalah Bapak Sugiono.

Usaha genteng yang dikelola oleh Bapak Sugiono ini memiliki sejarah panjang yang bermula dari usaha turun temurun dalam keluarganya. Bapak Sugiono sendiri mulai belajar membuat genteng sejak kecil, mewarisi keterampilan dan pengetahuan dari generasi sebelumnya. Saat ini, beliau mampu memproduksi sekitar 300-500 biji genteng setiap harinya, dengan waktu produksi mulai dari jam 8 pagi hingga sebelum dzuhur.

Bahan dasar pembuatan genteng yang digunakan oleh Bapak Sugiono berasal dari tanah lempung yang telah di selep, yang beliau beli dari perembangan. Secara rutin, Bapak Sugiono membeli tanah dengan jumlah 6 pick up untuk persediaan selama satu bulan, dengan harga total sebesar 700.000 rupiah. Proses pembuatan genteng dimulai dengan cetakan, kemudian genteng-genteng tersebut dijemur selama 4 hari. Setelah kering, genteng-genteng tersebut di-bakar selama 12 jam untuk mendapatkan kekuatan dan daya tahan yang optimal.

Pasar untuk genteng buatan Bapak Sugiono tidak melibatkan perantara. Pembeli genteng langsung datang ke tempat produksi, menciptakan keterikatan langsung antara produsen dan konsumen. Harga jual yang ditawarkan adalah sebesar 1000 rupiah per biji genteng.

Kegiatan kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan bagi mahasiswa mengenai proses produksi genteng secara tradisional, tetapi juga mengungkapkan nilai-nilai keberlanjutan dan warisan budaya dalam usaha UMKM. Dalam wawancara singkat, Bapak Sugiono menyampaikan harapannya agar usaha ini dapat terus berkembang, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan tetap menjadi bagian dari tradisi keluarganya.

Melalui kegiatan kunjungan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dinamika UMKM, mendukung pengembangan ekonomi lokal, dan mengapresiasi upaya individu seperti Bapak Sugiono dalam melestarikan keterampilan tradisional dan mewujudkan keberlanjutan usaha mikro di lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun