Mohon tunggu...
Bima Hamdani Mawaridi
Bima Hamdani Mawaridi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa yang suka coding

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM 42 Sukseskan Acara Malam Tafakur di Masjid Daarussalam

19 Januari 2023   14:37 Diperbarui: 19 Januari 2023   15:19 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang - Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis dikenal dengan masyarakatnya yang agamis dan sering mengadakan acara keagamaan. Malam tahun baru yang identik dengan keramaian kembang api atau konser musik diisi dengan acara yang lebih bermanfaat di desa ini. Pada malam tahun baru tanggal 31 Desember 2022 diadakan acara Malam Tafakur Akhir Tahun yang diadakan di Masjid Jami' Daarussalam. Pada kali ini Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 42, Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang berkesempatan ikut berpartisipasi menyukseskan acara tersebut. 

Bersama Remaja Masjid, mahasiswa KKM membantu menyiapkan dan juga membagikan konsumsi untuk jama'ah yang datang. Sejumlah tokoh agama desa dan ranting NU juga hadir pada acara ini. Acara malam tafakur ini juga disiarkan secara langsung di youtube channel Mjdbunut. Tim multimedia remaja masjid Daarussalam lah yang bertugas dengan peralatan lengkap dan canggih sehingga hasil siaran sangat memuaskan. Acara malam tafakur dimulai sekitar pukul 19.30 WIB setelah sholat Isya. Acara diawali dengan pembacaan maulid bersama Majlis Maulid Watta'lim AL-HASANI yang diasuh oleh Abuya KH. NUR HASANUDDIN Pengasuh PP.Darusa'adah Gubuklalkah-Poncokusumo. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Setelah pembacaan maulid terdapat sambutan dari takmir masjid kemudian sekitar jam 10 malam dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Abuya KH. NUR HASANUDDIN. Beliau bercerita bahwa beliau agak telat karena sebelumnya menyampaikan tausiyah di masjid yang ada di daerah Lawang, Malang. 

Inti dari tausiyah beliau yaitu kebiasaan orang-orang sekarang pada saat tahun baru merupakan kebiasaan orang-orang selain islam. Beliau heran mengapa justru saat ini banyak orang islam yang melakukan hal tersebut di tahun baru masehi. Contohnya meniup terompet, menyalakan kembang api, dan membunyikan lonceng, itu merupakan kebiasaan kaum non muslim. Tanpa kita sadari jika perayaan tahun baru membesarkan kebiasaaan orang di luar islam. Tidak sepatutnya masyarakat gembira merayakan tahun baru, karena seiring bertambahnya tahun berarti umur kita berkurang.

KH. Nur Hasanuddin mengapresiasi masyarakat Bunut Wetan yang mengisi tahun baru dengan kegiatan yang bermanfaat yaitu bersholawat dan berdoa di masjid. Sekitar pukul 11 malam penyampaian mauidhoh hasanah selesai dan diakhiri dengan doa penutup.

Di akhir acara, anggota kelompok 42 melakukan foto bersama dengan seluruh anggota remaja masjid. Ketua Remas M. KHOIRUL ANAM MA'RUF, S. Pd atau akrab disapa mas Faiq mengucapkan terimakasih atas partisipasi teman-teman mahasiswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun