Membangun Masa Depan Anak dengan Pola Asuh yang Tepat: Edukasi Parenting di Dusun Alas Kledek
Putukrejo, Kalipare -- Senin, 13 Januari 2025, masyarakat Dusun Alas Kledek, Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare, antusias mengikuti sosialisasi parenting bertema "Masa Depan Cerah Tanpa Terburu-Buru". Acara yang dihadiri oleh puluhan orang tua ini menghadirkan Muniman, S.AP., sebagai pemateri utama. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pola asuh yang tepat dalam membentuk masa depan anak.
Dalam pemaparannya, Muniman menjelaskan tiga jenis pola asuh yang umum diterapkan, yaitu otoriter, permisif, dan demokratis. Ia menekankan bahwa pola asuh demokratis merupakan pilihan terbaik karena mengedepankan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. "Pola asuh demokratis memberikan anak ruang untuk berkembang dengan baik, merasa dihargai, tetapi tetap dalam bimbingan yang jelas dari orang tua," ujarnya.
Lebih lanjut, Muniman menjelaskan karakteristik dari masing-masing pola asuh:
- Pola Asuh Otoriter: Orang tua dengan pola asuh ini cenderung menetapkan aturan yang ketat dan menuntut kepatuhan tanpa memberikan ruang diskusi bagi anak. Akibatnya, anak bisa merasa tertekan, kurang percaya diri, atau justru memberontak.
- Pola Asuh Permisif: Dalam pola ini, orang tua sangat sedikit memberikan batasan dan cenderung membiarkan anak melakukan apa saja tanpa kontrol yang jelas. Hal ini bisa membuat anak kurang disiplin dan sulit memahami tanggung jawab.
- Pola Asuh Demokratis: Pola ini mengombinasikan kedisiplinan dengan kasih sayang. Orang tua mendengarkan pendapat anak, memberikan bimbingan, tetapi tetap menegakkan aturan yang masuk akal. Anak yang dibesarkan dengan pola ini cenderung lebih mandiri, percaya diri, dan mampu beradaptasi dengan baik dalam kehidupan sosial.
Lebih lanjut, Muniman menyoroti beberapa prinsip dasar dalam pola asuh yang efektif, seperti kasih sayang, konsistensi, komunikasi terbuka, serta penerapan disiplin positif. "Kasih sayang adalah fondasi utama dalam membangun hubungan yang kuat dengan anak. Namun, kasih sayang saja tidak cukup. Harus ada konsistensi dalam pengasuhan serta komunikasi yang terbuka agar anak merasa aman dan percaya diri menghadapi tantangan," tambahnya.
Tidak hanya menyampaikan teori, Muniman juga membahas dampak nyata dari pola asuh yang baik terhadap perkembangan anak. Menurutnya, pola asuh yang tepat dapat membantu anak mengembangkan emosi yang stabil, kemampuan sosial yang baik, serta prestasi belajar yang optimal. "Semua ini menjadi bekal utama bagi anak dalam meraih masa depan yang lebih baik," jelasnya.
Edukasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan dalam pola asuh sehari-hari, seperti bagaimana menghadapi anak yang sulit diatur tanpa harus menggunakan kekerasan. Menanggapi pertanyaan tersebut, Muniman memberikan solusi praktis dan teknik-teknik komunikasi yang efektif agar anak tetap disiplin tanpa merasa tertekan.
Ibu Misti, salah satu peserta yang hadir, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya sebagai orang tua. "Saya jadi lebih paham bagaimana mendidik anak dengan pendekatan yang penuh cinta tetapi tetap tegas. Ilmunya sangat membantu," tuturnya. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran para orang tua di Dusun Alas Kledek tentang pentingnya pola asuh yang tepat. Muniman berharap edukasi seperti ini bisa terus berlanjut di masa mendatang. "Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk masa depan anak. Jangan terburu-buru, nikmati prosesnya, dan terus belajar untuk menjadi pendamping yang baik bagi anak-anak kita," pesannya.
Dengan adanya edukasi seperti ini, masyarakat semakin menyadari bahwa mengasuh anak bukan sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membangun fondasi masa depan mereka. Sebuah masa depan cerah yang dimulai dari rumah, dengan pola asuh yang penuh cinta dan bijaksana.