Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) melakukan sosialisasi dan praktik secara langsung untuk pembuatan pupuk kompos dari Jerami padi kepada warga Desa Sukajaya. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Sukajaya, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 25 Januari 2025, sosialisasi ini diadakan sebagai salah satu rangkaian dari kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) Kelompok 79 tahun 2025.
Seminar ini menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Ina Herliana dan Juliana Patrisia, mahasiswa Fakultas Pertanian. Dalam paparannya, mereka menjelaskan bahwa jerami padi, yang selama ini dianggap sebagai limbah pertanian, dapat diolah menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi dengan metode yang relatif sederhana dan murah."Jerami padi mengandung unsur hara penting seperti karbon dan nitrogen yang sangat bermanfaat bagi tanah. Jika dikelola dengan baik, limbah ini dapat menjadi sumber pupuk organik yang meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia," ujar Ina Herliana dalam pemaparannya.
Sementara itu, Juliana Patrisia menambahkan bahwa pengolahan jerami menjadi pupuk kompos dapat dilakukan dengan teknik fermentasi menggunakan mikroorganisme dekomposer. Proses ini tidak hanya membantu mempercepat dekomposisi jerami, tetapi juga meningkatkan kandungan nutrisi pupuk yang dihasilkan.
Selain sesi materi, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melihat praktik langsung pembuatan pupuk kompos dari jerami padi. Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata bagi petani dan mahasiswa dalam mengolah limbah pertanian menjadi produk yang lebih bernilai.

"Kami berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal dalam mengedukasi masyarakat mengenai manfaat jerami padi dan bagaimana mengoptimalkannya untuk pertanian yang lebih ramah lingkungan," tutup Juliana Patrisia.
Acara ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan diharapkan dapat terus dikembangkan dalam bentuk pelatihan lanjutan guna memperluas dampaknya di kalangan petani dan komunitas pertanian lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI