Desa Gubugklakah merupakan salah satu desa yang tinggi akan sektor pertaniannya, ada sayur-sayuran dan buah-buahan yang menjadi matapencaharian masyarakat sekitar. Beberapa diantaranya terdapat buah apel dan seledri.
Mahasiswa KKM Pengabdian UIN Malang Kelompok 75 melakukan pengabdian dengan Masyarakat dengan pendekatan sektor pertanian. Pada tanggal 04 Januari 2024, mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 75 membantu Bapak Taqim dalam memanen sayur seledri di ladang tanah milik beliau.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada sore hari, yang dibimbing oleh Bapak Octo (pengepul sayur) mengenai bagaimana cara memanen sayur seledri yang siap panen. Sayur seledri yang berasal dari bibit kecil dapat dipanen setelah berumur sekitar 1,5 bulan setelah tanam. Sedangkan bibit seledri yang ditanam masih bentuk biji maka dapat dipanen setelah berumur sekitar 3 bulan. Bapak Octo juga menjelaskan bahwa “pertumbuhan seledri dikatakan siap panen apabila daunnya rimbun dan anaknya banyak, cara memanen seledri dengan memotong pangkal batang secara periodic/ kurun waktu (masa)”.
Bapak taqim menjelaskan “Untuk hasil panennya biasanya para petani desa menyetorkannya kepada pengepul. Kemudian pengepul akan mendistribusikannya kepada para pedagang keliling, maupun penjual sayur dipasar. Perbedaan harga pengepul dengan harga pasar hanya selisih sekitar Rp 3.000 per kilonya. Harga seledri saat ini 15.000,- sampai 17.000,-/kg, harga ini sudah sangat memberi untung bagi petani sayur, harga paling rendah dipasar biasanya 5.000,-/kg harga sedang turun pun petani mesih mendapat untung walaupun sedikit”.
Setelah kegiatan memanen kita dijamu dengan teh hangat dan makanan ringan di rumah Bapak Taqim dan keluarga. Mahasiswa KKM juga akan mengikuti panen seledri berikutnya di ladang Bapak Taqim. Dari kegiatan ini mahasiswa KKM banyak mendapat ilmu mengenai pertanian sayur seledri seperti berapa lama sayur seledri siap untuk panen, bagaimana cara memanen sayur seledri, dan berapa keuntungan yang didapat para petani sayur seledri di Desa Gubugklakah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H