Mohon tunggu...
kkm63 klampok
kkm63 klampok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok KKM 63 desa klampok merupakan suatu kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pentingnya Pendidikan dan Dampak Pernikahan Dini oleh KKN UIN Malang Desa Klampok

21 Januari 2023   13:18 Diperbarui: 21 Januari 2023   13:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 63 Universitas Islam Negeri Maualana Malik Ibrahim Malang yang berada di Desa Klampok Dusun Kebonjati Kecamatan Singosari Kabupaten Malang melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan dan dampak pernikahan dini. Acara sosialisasi ini diadakan di dusun Sumbul desa Klampok.

Acara ini dilaksanakan pada hari Senin, 09 Januari 2023. Acara ini dihadiri oleh sekitar 10 Ibu-ibu PKK (Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga). Para ibu yang hadir di acara ini menyambut dengan baik mahasiswa dalam menyampaikan sosialisasi pentingnya pendidikan dan dampak pernikahan dini.

Sang pemateri, Fatih Abdurrahman menyampaikan beberapa poin penting terkait pentingnya pendidikan formal, dan pendidikan non-formal. Pemateri menjelaskan bahwasannya pendidikan non-formal terutama pendidikan keluarga adalah pondasi terpenting dalam membentuk kepribadian anak, disisi lain pendidikan forlmal sama pentingnya dalam pencaharian potensi sang anak.

Dengan pendidikan, beberapa persoalan seperti kemiskinan, anarkis, dan bahaya narkotika dapat dihindari oleh sang anak, maka dari itu seperti pepatah katakan "madrasah terbaik adalah keluarga"

Pemateri juga memaparkan bahwasannya kasus anak seperti seks bebas yang sedang marak sekarang ini tidak dapat diselesaikan dengan pernikahan dini, karena dapat menambah angka kemiskinan, tertutupnya potensi sang anak, dan tingginya angka derpresi.

Setelah itu, pemateri membuka sesi sharing kepada para audience, yang mana didapati ada satu audience yang memiliki pengalaman pribadi terkait pernikahan dini, beliau bercerita bahwasannya dahulu beliau dinikahkan oleh orang tuanya pada usia 18 tahun, padahal beliau saat itu sedang berambisius untuk mengejar gelar sarjana, tetapi karena keterpaksaan dari orang tua, beliau akhirnya menikah. Nahas pernikahannya hanya bertahan selama 8 bulan. Tetapi puji syukur kepada tuhan, beliau dapat bertahan menjalani hidup dan mendapatkan gelar Magister dan sekarang memiliki keluarga yang bahagia.

Acara ini pun berlangsung dengan lancar, dan seluruh audience setuju kepada seluruh apa yang disampaikan oleh pemateri. Lalu acara ditutup dengan tukar kado dan foto-foto bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun