Domba Merino adalah jenis domba ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Domba ini berasal dari Spanyol dan memiliki bulu yang sangat tebal dan halus. Bulu domba Merino banyak digunakan untuk membuat berbagai macam produk, seperti wol, kain, dan pakaian. Selain bulunya, daging domba Merino juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Daging domba Merino memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih. Daging ini juga rendah lemak dan kolesterol sehingga baik untuk kesehatan. Domba Merino dapat menghasilkan daging sebanyak 20-22 kg per ekor. Daging domba Merino biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada daging domba lokal.
Domba merino memiliki daya jual yang sangat baik di kalangan konsumen, khususnya para penjual sate. Dimana penjualannya paling tinggi pada saat menjelang hari raya idul adha. Dari penjualan domba merino tersebut, peternak mampu mendapat keuntungan yang sangat tinggi. Salah satu peternak domba merino yang sukses di Dusun Talun adalah Bapak Paring. “Untuk keuntungan penjualan dihitung dari jumlah domba yang ada di kandang. Semakin banyak domba semakin banyak keuntungan yang didapatkan” tutur pak Paring. Beliau mampu memperoleh keuntungan hingga sekitar 1,5 juta setiap bulannya.
Domba merino memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi iklim, khususnya cuaca di Indonesia. Meskipun domba merino berasal dari daerah yang beriklim dingin, ternyata mereka juga dapat beradaptasi dan berkembang dengan baik di iklim tropis seperti di daerah Dusun Talun. Pemeliharaan yang mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya membuat beberapa warga memilih beternak domba merino. Dusun Talun, Desa Kesamben, dipilih sebagai lokasi ideal untuk beternak domba Merino karena sejumlah faktor yang mendukung. Luasnya lahan yang tersedia di Dusun Talun merupakan salah satu faktor pendukung beternak domba merino. Lahan tersebut digunakan peternak sebagai sumber penghasil pakan hijauan.
Pemeliharaan domba Merino di Dusun Talun tidak hanya menggambarkan keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan peternakan, tetapi juga memunculkan konsep kesejahteraan hewan yang diperhatikan. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, peternakan domba Merino di Dusun Talun dapat terus menjadi model untuk praktik peternakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dusun Talun, Desa Kesamben, telah sukses menjadikan Domba Merino sebagai salah satu jenis domba ternak unggulan. Domba Merino ini menjadi aset berharga dengan kualitas daging yang lezat. Keberhasilan peternakan, terutama yang dicapai oleh peternak seperti Bapak Paring, mencerminkan daya jual yang luar biasa, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha di kalangan penjual sate. Selain adaptasi domba Merino terhadap iklim tropis, praktik pemeliharaan yang efisien dan pemanfaatan lahan yang luas di Dusun Talun memberikan landasan bagi keberlanjutan dan kesuksesan peternakan. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, peternakan domba Merino di Dusun Talun menjadi contoh model untuk praktik peternakan berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H