Mohon tunggu...
KKM KALISONGO3
KKM KALISONGO3 Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

konten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerobos Batas: Desa Kalisongo Gencar Kampanye Kesehatan Mental untuk Pemberdayaan Perempuan

11 Januari 2024   21:46 Diperbarui: 11 Januari 2024   21:54 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalisongo, 10 Januari 2024 - Balai Desa Kalisongo menjadi saksi sesi kesadaran kesehatan mental yang memikat pada hari Rabu (10/01/2024). Acara ini adalah hasil kerja sama antara Kelompok Kesejahteraan Masyarakat (KKM) Kelompok 3 dan Desa Kalisongo, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

Acara ini dihadiri oleh semua peserta KKM Kalisongo, pejabat desa, Ibu Ririn sebagai Kepala Desa, sekitar 60 perwakilan PKK (Pokja PKK) dari setiap RT di Kalisongo, dan perwakilan dari Puskesmas Dau sebagai pembicara untuk sesi ini, mengumpulkan antusiasme tinggi dari peserta.

Pembicara utama, Yeni Kurniawati A.Md. Kep., membuka sesi dengan sambutan dari Kepala Desa, diikuti oleh Ibu Anis, dan diakhiri oleh Kepala Desa. Materi yang disampaikan difokuskan pada kesehatan mental perempuan, dimulai dengan pemahaman bahwa jiwa yang sehat adalah jiwa yang senang dan puas.

Stres, sebagai reaksi tubuh yang dapat mempengaruhi aspek fisik, emosional, dan perilaku, mendorong individu untuk mencapai hasil yang lebih baik, menjadi titik sentral pembahasan dalam penyuluhan ini. Pembicara menjelaskan bahwa meskipun wanita tidak selalu rumit, mereka cenderung memikirkan segala hal, dan emosi mereka selalu menjadi yang utama.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Enam kategori emosi diuraikan: kebahagiaan, rasa jijik, ketakutan, kesedihan, kemarahan, dan keheranan. Manusia memiliki tiga tingkat emosi utama: kebahagiaan, kemarahan, dan kesedihan, dengan apatis sebagai titik terendah. Memahami dan mengendalikan emosi menjadi fokus utama untuk mencapai kesehatan mental yang baik.

Pembicara menyoroti beberapa poin penting, seperti jenis hormon kebahagiaan, termasuk dopamin, oksitosin, endorfin, dan serotonin. Risiko bunuh diri dikaitkan dengan tingkat apatis, sementara pengendalian emosi diajarkan melalui pemahaman penyebab emosi, menganalisis situasi, dan menemukan solusi positif.

Tips menjaga kesehatan mental tidak diabaikan. "Me time," istirahat yang cukup, olahraga, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, sikap terbuka, penerimaan diri, manajemen stres, memelihara iman, memperluas hubungan, dan tidak ragu untuk mencari bantuan ditekankan sebagai kunci perawatan kesehatan mental.

Pesan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat, khususnya perempuan, menjadi lebih sadar akan kesehatan mental mereka. Melalui pengetahuan yang didapat dari inisiatif penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mengelola emosi mereka, serta menempatkan kesehatan mental sebagai aspek penting dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun