Mohon tunggu...
KKM46samsara
KKM46samsara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/UIN MALANA MALIK IBRAHIM MALANG

Laporan Kegiatan KKM kelompok 46 singosari

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sulap Lahan Kosong Menjadi Kebun Produktif : Kisah Inspiratif Warga dan Kontribusi Peserta KKM 46 UIN Malang dalam Memanfaatkan Lahan Terbengkalai

25 Desember 2024   06:55 Diperbarui: 25 Desember 2024   07:18 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanen hasil kebun (sumber: penulis)

Di tengah banyaknya lahan yang terbengkalai di Desa Wonosari, kreativitas warga desa dan Peserta KKM 46 dalam memanfaatkan lahan yang ada patut diapresiasi. Salah satu contoh inspiratif datang dari sejumlah warga Desa dan Peserta KKM Wonosari yang berhasil mengubah lahan kosong dan terbengkalai menjadi kebun produktif. Sosok inspiratif yang mengajak warga dan Peserta KKM untuk memanfaatkan lahan terbengkalai itu adalah Pak Edi selaku Bapak Kepala Dusun di Desa Wonosari. Beliau mengajak warga untuk memanfaatkan segala hal yang sekiranya bisa bermanfaat. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, beliau membuktikan bahwa setiap inci lahan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pangan.

Dari Lahan Kosong Menuju Kehidupan Baru

Lahan kosong yang semula hanya menjadi tempat pembuangan sampah atau tumbuhnya tanaman liar, kini disulap menjadi kebun yang hijau dan subur. Berbagai jenis tanaman mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga tanaman obat tumbuh dengan baik di lahan tersebut. Perubahan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Manfaat Mengubah Lahan Kosong Menjadi Kebun Produktif

  • Ketersediaan Pangan: Kebun produktif menjadi sumber pangan segar dan bergizi bagi keluarga. Warga dapat menikmati hasil panen sendiri yang bebas dari pestisida kimia.
  • Peningkatan Ekonomi: Hasil panen dapat dijual atau ditukar dengan kebutuhan lainnya, sehingga meningkatkan pendapatan keluarga.
  • Pelestarian Lingkungan: Adanya lahan hijau membantu menyerap air hujan, mencegah erosi, dan meningkatkan kualitas udara.
  • Pendidikan Lingkungan: Kegiatan berkebun dapat menjadi sarana edukasi bagi anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam.
  • Kesehatan Mental: Berkebun memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan alam, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup.

Proses Transformasi Lahan Terbengkalai

Langkah pertama dalam mengubah lahan kosong menjadi kebun produktif adalah membersihkan lahan dari sampah dan gulma yang mengganggu. Setelah itu, tanah perlu diberi perawatan dasar seperti penggemburan dan pemberian kompos untuk meningkatkan kualitasnya. Pada tahap ini, Kita juga mulai mengidentifikasi jenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah dan iklim setempat. Kita memilih untuk menanam sayuran organik seperti tomat, cabai, dan bayam, dan tanaman buah seperti pepaya, jeruk dan mangga.

Memanen hasil kebun (sumber: penulis)
Memanen hasil kebun (sumber: penulis)

Selain itu, teknologi pertanian yang ramah lingkungan, seperti sistem irigasi tetes dan penggunaan pupuk organik, turut mempercepat hasil dari kebun-kebun ini. Dengan demikian, meskipun lahan yang digunakan tidak besar, hasil yang didapatkan bisa sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dibagikan ke warga sekitar.

Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial

Hasil dari kebun produktif ini bukan hanya dinikmati oleh individu yang mengelolanya, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Penjualan hasil panen yang melimpah menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap. Selain itu, kebun ini juga menjadi contoh inspiratif bagi warga lain yang ingin memanfaatkan lahan kosong di sekitar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun