Mohon tunggu...
KKM26 Katalis Aksara
KKM26 Katalis Aksara Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hanyalah sekelompok Maliki Muda yang beraspirasi menjadi katalisator perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peduli Sehat, Lindungi Diri: Posyandu Aksesibel bagi Anak Usia Dini hingga Lansia di Dusun Dumpul, Desa Sidorejo

9 Januari 2025   16:57 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses Menimbang Berat Badan (BB) Seorang Balita (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

Gambar 2. Pemeriksaan Tekanan Darah Orang Tua dan Lansia (Sumber : Dokumentasi Pribadi). 
Gambar 2. Pemeriksaan Tekanan Darah Orang Tua dan Lansia (Sumber : Dokumentasi Pribadi). 
Pada 06 Januari 2025, tepatnya Senin pagi pukul 09.00 WIB, sejumlah masyarakat Dusun Dumpul, Desa Sidorejo melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), yang bertempat di halaman depan Masjid Al-Ikhlas. Mulai dari inspeksi berat dan tinggi badan bayi, balita, anak usia dini, hingga pengecekan tekanan darah bagi lansia, aksesibilitas posyandu Dusun Dumpul patut diacungi jempol.

Dua belas mahasiswa 'Katalis Aksara' (kelompok 26) berkesempatan menjadi sukarelawan, mendistribusikan bubur kacang hijau dan buah pisang kepada anak-anak yang datang ke Posyandu bersama orang tuanya. Berdasarkan riset ilmiah, kacang hijau mengandung sekitar 22% protein, yang dapat membentuk sel-sel baik dalam tubuh dan meningkatkan berat badan anak. Buah pisang pun demikian, mengandung vitamin A, folat, dan karbohidrat yang berfungsi sebagai penyeimbang gizi anak. 

Gambar 3. Tiga Mahasiswa 'Katalis Aksara' Mengisi Bubur Kacang Hijau (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Gambar 3. Tiga Mahasiswa 'Katalis Aksara' Mengisi Bubur Kacang Hijau (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

Gambar 4. Bubur Kacang Hijau dan Pisang yang Didistrubusikan kepada Peserta Posyandu (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Gambar 4. Bubur Kacang Hijau dan Pisang yang Didistrubusikan kepada Peserta Posyandu (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

Keterlibatan mahasiswa bukan hanya membantu berjalannya proses medical check up, tetapi juga menyebarkan pesan khusus melalui poster -- bertajuk "Perkuat Parenting, Cegah Stunting." Terdapat dua buah poster edukatif yang ditempel di dinding sekitar agar aksesibel bagi para ibu atau bapak yang hadir. Tentu saja, kami sungguh menyadari bahwa isu stunting begitu signifikan untuk diadvokasi dan diatasi. Isu ini pula sering kali bersinggungan erat dengan gaya parenting orang tua kepada anaknya, yakni kualitas asupan makanan bergizi yang diberikan kepada anak. 

Gambar 5. Poster
Gambar 5. Poster "Perkuat Parenting, Cegah Stunting" (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

Kami mengajak anak-anak untuk bermain di playground, mencoba berinteraksi secara intens dengan mereka. Di momen itu, salah seorang anak laki-laki berusia 3 tahun menghampiri dengan mata berbinar-binar melihat mainan yang berserakan. Anak itu mengoceh, seakan memberi tahu kami bahwa dia sangat bersemangat ingin bermain dengan kami. "Hehe... Dia belum bisa ngomong, kakak-kakak," ujar Ibunya. Kejadian ini memberikan gambaran jelas bahwa praktik komunikasi kohesif antara orang tua dan anak masih belum diterapkan secara optimal sehingga perkembangan kognitif anak terhambat. Melalui pengalaman empiris ini, maka edukasi parenting juga sangatlah krusial untuk terus digembar-gemborkan. 

Gambar 6. Bermain bersama Salah Seorang Balita (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Gambar 6. Bermain bersama Salah Seorang Balita (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

Permasalahan parenting dan stunting di Dusun Dumpul, Desa Sidorejo bisa dibilang lumayan kompleks. Namun, kehadiran 'Posyandu' yang dinaungi oleh Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) ini bersifat aksesibel bagi semua kalangan masyarakat. Ini setidaknya membuat masyarakat melek terhadap kondisi kesehatan, baik diri mereka maupun anak-anak mereka. Sebagai upaya penindaklanjutan, perlu adanya penjangkauan yang lebih luas dan edukasi yang lebih strategis, baik melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) maupun lembaga-lembaga non-profit lainnya yang berfokus pada keseimbangan gizi anak. 

Gambar 7. Pengukuran Tinggi Badan (TB) Seorang Balita (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Gambar 7. Pengukuran Tinggi Badan (TB) Seorang Balita (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun