Penanaman sayur dalam hortikultura adalah kegiatan yang mendukung pertanian berkelanjutan dan ketersediaan pangan lokal. Dalam praktik hortikultura, pemilihan varietas sayuran yang sesuai dengan iklim dan tanah setempat sangat penting. Langkah awal melibatkan persiapan lahan dengan pemupukan organik dan penataan bedengan yang optimal.Pentingnya pemantauan kelembaban tanah dan pengendalian hama serta penyakit tidak bisa diabaikan. Sistem irigasi yang efisien juga diperlukan untuk memastikan pasokan air yang konsisten. Penerapan praktik-praktik organik, seperti kompos dan pupuk hijau, dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi dampak lingkungan negatif.
Kelompok 163 KKM UIN Malang melakukan kegiatan penanaman bibit sayur bersama pemuda anggota karang taruna RW 08 Dusun Krajan, Desa Sawahan, Kecamatan Turen. Penanaman dilakukan pada pagi hari. Kegiatan dimulai dengan mengolah lahan atau tanah agar siap ditanami bibit. Jenis sayuran yang akan ditanam adalah bibit sawi dan selada. Setelah ditanam kemudian dilakukan penyiraman agar tanah padat kembali.
Dalam konteks hortikultura, pengetahuan mengenai rotasi tanaman dan intercropping sangat berharga. Ini membantu meminimalkan risiko penyakit tanah dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Terakhir, pendekatan pasca-panen yang cermat dan penyimpanan yang baik diperlukan untuk memastikan kualitas dan ketersediaan sayuran setelah panen.
Secara keseluruhan, penanaman sayur dalam hortikultura tidak hanya memberikan hasil yang baik tetapi juga mendukung prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H