Desa Sawahan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Beberapa budaya yang ada di Desa Sawahan adalah melakukan kegiatan diba’an, tahlil, petong koin, Jum’at berkah dan lain sebagainya. Kelompok 160 Aradhana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan kegiatan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) di Desa Sawahan dan mendapatkan banyak pengalaman mengenai budaya di Desa Sawahan ini.
Budaya merupakan kebiasaan yang ada pada suatu daerah. Budaya ini bisa terbentuk akibat dilakukan secara terus menerus hingga menjadi terbiasa. Sama halnya dengan budaya yang ada diSetiap malam Senin warga di Desa Sawahan mengadakan diba’an di masjid Walisongo yang bertempat di Desa Sawahan, Kecamatan Turen Kegiatan diba’an ini diikuti oleh warga Desa Sawahan khususnya ibu-ibu, remaja dan anak-anak perempuan. Diba’an merupakan tradisi membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Diba’an juga mengungkapkan kerinduan yang sebenarnya, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Warga Desa Sawahan sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terbukti banyaknya remaja putri dan ibu-ibu yang hadir untuk melantukan sholawat Nabi. Setelah kegiatan diba’an selesai, biasanya terdapat warga yang menyediakan makanan seperti gorengan, camilan, jeruk hangat, dan lain sebagainya.
Pada hari Jum’at (23/12/2022) ibu-ibu di Desa Sawahan mengundang anggota perempuan kelompok 160 mempersiapkan makanan untuk sholat Jum’at. Kegiatan membantu Ibu-ibu di Desa Sawahan ini dimulai pukul 08.00 WIB hingga setelah sholat Jum’at. Kami menuju Masjid Walisongo dan membantu ibu-ibu dalam memasak, mencuci piring dan membagi makanan setelah sholat Jum’at. Berdasarkan pernyataan dari salah satu warga yang ikut membantu memasak, alat dan bahan memasak didapatkan dari pemberian warga.
Pada hari Sabtu (24/12/2022) anggota perempuan di kelompok 159 dan 160 untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam kegiatan tahlil rutin di Desa Sawahan. Tahlil rutin ini dilaksanakan setiap malam Minggu dan diikuti oleh arisan warga. Tahlil ini dipimpin oleh ibu-ibu di Desa Sawahan dan dilaksanakan secara bergilir di rumah warga. Ibu-ibu di Desa Sawahan menyambut dan menerima anggota perempuan kelompok 160 Aradhana dengan baik. Pada kali pertama mengikuti tahlil tersebut, kami memberikan sambutan berisi ucapan terima kasih dan meminta arahan agar bisa menjalankan program kerja di Desa Sawahan.
Pada hari Sabtu (31/12/2022) Kelompok 160 Aradhana kembali mengikuti kegiatan tahlil rutin. Berbeda dengan minggu sebelumnya, tahlil rutin ini diikuti dengan “Pentong Koin”. Pentong Koin artinya perhitungan uang koin atau pecah uang. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh masyarakat NU dan menjadi salah satu budaya di Desa Sawahan. Pentong koin dilakukan dengan menyebar kotak amal kecil yang nantinya akan diisi uang koin. Kotak amal kecil ini akan dibuka dan dihitung oleh ibu-ibu panitia setelah tahlil usai. Dengan demikian, budaya di Desa Sawahan sangat beragam. Semoga keberagaman tersebut dapat mempererat tali persaudaraan di Desa Sawahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H