Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa merupakan fondasi utama bagi pembangunan berkelanjutan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat di banyak desa adalah tingginya angka stunting pada anak-anak. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi pada masa emas pertumbuhan, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan data yang dirilis oleh pemerintah, prevalensi stunting di daerah pedesaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah perkotaan, akibat keterbatasan akses informasi, fasilitas kesehatan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi serta pola asuh yang baik.
Pola asuh atau parenting memainkan peran krusial dalam mencegah stunting. Dalam konteks masyarakat desa, masih banyak orang tua yang belum memiliki pemahaman yang memadai tentang bagaimana memberikan asupan gizi yang tepat, menjaga kesehatan lingkungan, serta memberikan stimulasi psikososial yang mendukung perkembangan anak secara optimal. Selain itu, mitos atau kebiasaan tradisional tertentu yang tidak sesuai dengan prinsip kesehatan sering kali menjadi penghambat dalam penerapan pola asuh yang ideal.
Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat desa melalui kegiatan sosialisasi program parenting dan pencegahan stunting. Program ini bertujuan untuk:
- Memberikan edukasi kepada orang tua, calon orang tua, dan keluarga tentang pentingnya gizi seimbang, kesehatan lingkungan, dan pola asuh yang tepat dalam mencegah stunting.
- Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat desa dalam upaya pencegahan stunting, baik melalui perubahan perilaku sehari-hari maupun pemanfaatan layanan kesehatan yang tersedia.
- Mendorong kolaborasi antara pemerintah desa, kader kesehatan, tenaga medis, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat desa dapat memahami bahwa pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif setiap individu dan keluarga. Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan generasi penerus yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan desa yang lebih baik di masa depan.
Kegiatan ini memiliki tema " Cegah Stunting, Wujudkan Parenting Untuk Masa depan Cerah Anak", yang isinya adalah sebuah sosialisasi parenting untuk ibu dan anak serta pencegahan stunting. Dalam hal ini kami mendatangkan pemateri langsung dari dosen UIN Malang yang bernama Ibu Puji Astuti, di sana pemateri menejelaskan dengan detail pemahaman parenting dan pencegahan stunting salahsatunya adalah demonstrasi pemilihan susu untuk anak yang masih keliru dipahami oleh masyarakat. kegiatan ini termasuk bagian wajib dari beberapa tujuan dari Uin Malang antara lain Moderasi bergama, parenting, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
Tidak hanya itu kelompok KKM Desa Argosuko yanag terdiri dari tiga kelompok menganalisis bahwa sosialasi ini sangat penting untuk di laksanakan. sebagaimana yang ditetapkan baik dalam undang-undang atau standarisasi yang dibuat oleh komunitas kesehatan dunia.
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
- Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
- Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
- Kebutuhan Masyarakat.
semoga apa yang sudah diberikan oleh KKM UIN Malang menjadi tabungan penting untuk masa depan anak. Sebagaimana Tema yang kami buat " Cegah Stunting, Wujudkan Parenting Untuk Masa depan Cerah Anak".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI