Jumat, 24 Januari 2025, Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 128 Aksaradana baru-baru ini melaksanakan kegiatan yang menarik dan bermanfaat di Desa Tumpakrejo. Mereka mengajak ibu-ibu dari PKK setempat untuk berpartisipasi dalam pemindahan bibit hidroponik serta melakukan demonstrasi perawatan tanaman hidroponik. Salah satu inovasi yang menarik dalam program ini adalah penggunaan botol bekas sebagai media tanam. Dengan mendaur ulang botol bekas, mahasiswa KKM 128 tidak hanya mengajarkan teknik budidaya hidroponik yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan solusi kreatif untuk mengatasi masalah sampah plastik.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan pelatihan tentang teknik budidaya hidroponik yang sederhana dan efektif. Ananda Choirul Ummah, Hamim Dliyaulmuhith, dan dibantu oleh Vidya Fani Kurota Ayuni dengan penuh semangat mengajak ibu-ibu PKK untuk terjun langsung dalam praktik pemindahan bibit hidroponik dan perawatan tanaman. Mereka diajarkan untuk memilih bibit yang berkualitas, mempersiapkan media tanam dari botol bekas yang telah dimodifikasi, hingga teknik penanaman yang tepat. Bibit sayuran yang telah disemai selama dua minggu menjadi fokus utama dalam pelatihan ini.
Program ini dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Botol bekas minuman mineral dipilih karena bentuknya yang sesuai dan mudah dimodifikasi. Mahasiswa menjelaskan langkah-langkah mulai dari memotong botol menjadi dua bagian hingga membuat lubang pada tutup botol untuk menampung sumbu air dari kain flanel. Kain flanel berfungsi untuk mendistribusikan air dan nutrisi secara merata ke akar tanaman, sementara nutrisi AB Mix disiapkan untuk memberikan asupan gizi yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan di tengah keterbatasan lahan. Dengan teknik hidroponik, ibu-ibu PKK dapat menanam sayuran segar di pekarangan rumah mereka tanpa memerlukan tanah yang luas. Penggunaan botol bekas sebagai media tanam membantu mengurangi limbah plastik dan memberikan solusi ramah lingkungan. Selain itu, metode ini sangat ekonomis dan mudah diterapkan oleh masyarakat.
Kegiatan KKM 128 Aksaradana di Desa Tumpakrejo menunjukkan bahwa pendidikan praktis dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan mengajarkan teknik hidroponik menggunakan bahan daur ulang, mahasiswa tidak hanya membantu meningkatkan ketahanan pangan lokal tetapi juga mendorong penerapan praktik ramah lingkungan. Diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut dan ibu-ibu PKK dapat menerapkannya secara mandiri di rumah, sehingga mereka dapat menikmati hasil panen sayuran segar yang sehat dan bergizi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI