Mohon tunggu...
Meti Suryati
Meti Suryati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

editor at KJpost unindra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sutijah

7 Juli 2014   20:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:08 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini puisi salah seorang sahabat saya waktu mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia membuat antologi puisi
NYANYIAN  ANAK  JALANAN
(oleh: Sutijah)

Wahai Tuan, Wahai Nyonya Aku Di Sini Tak Ingin Belas Kasihmu
Tuan Dan Nyonya Berilah Aku Sedikit Uangmu
Tak Akan Ku Memaki Meski Kau Tak Memberi
Senangku Saat Melihat Receh Dari Tanganmu

Wahai Tuan Wahai Nyonya  Dengarkanlah Suaraku
Meski Tak Semerdu Burung Pipit
Meski Hanya Gitar Rongsok Di Tanganku
Meski Kau Tak Mengerti Apa Yang Aku Nyanyikan

Wahai Tuan Wahai Nyonya Jangan Kau Memandangku Seperti Itu
Meski Bajuku Lusuh Namun Percayalah
Bahwa Hatiku Tak Selusuh Pakaianku
Yang Kotor Dan Kumel

Wahai Tuan Wahai Nyonya Tak Tau Aku Apa Yang Ada Dalam Benakku
Saat Kau Melihat Diriku, Melihat Gitarku, Melihat Pakaiannku
Terlebih Saat Kau Menetap Mataku Aku Tak Peduli Dengan Semua Itu
Satu Peduliku Seberapa Pedulikah Engkau Padaku

Tema : anak jalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun