Mohon tunggu...
S Arifin
S Arifin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Santri Blogger Website

kadang suka nonton film action, nonton youtube horror, baca buku, baca kitab kuning, penyedia SEO di arcorpweb.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ketika Pengusaha Kecil Dikalahkan Dalam Perburuan Halaman 1 Google oleh Dominasi Marketplace

30 Juli 2023   17:14 Diperbarui: 30 Juli 2023   17:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://bamai.uma.ac.id/2021/07/21/cara-mudah-jualan-di-marketplace/?%2F2021%2F07%2F21%2Fcara-mudah-jualan-di-marketplace%2F=

Di era digital yang semakin maju ini, persaingan di dunia maya menjadi semakin ketat. Hal ini tidak hanya terjadi di antara perusahaan besar, tetapi juga mempengaruhi para pengusaha kecil yang berusaha mencari tempat di pasar daring. Marketplace seperti Lazada, Shopee, dan Bukalapak, yang telah menjadi nama besar di masyarakat berkat kampanye iklan yang masif di televisi, kini berlomba-lomba menggunakan kata kunci yang seharusnya digunakan oleh para pengusaha kecil untuk menempati halaman 1 Google. Namun, meskipun demikian, perburuan eksklusifitas ini berdampak negatif bagi para blogger dan pengusaha dengan website usaha, yang harus berjuang keras untuk bersaing dengan kekuatan besar dari marketplace tersebut.

Dampak Negatif Marketplace pada Blogger dan Pengusaha Kecil

Dalam hal ini, blog dan website usaha merupakan sarana penting bagi para pengusaha kecil untuk memperkenalkan produk atau jasa mereka kepada masyarakat luas. Namun, dengan dominasi marketplace yang menggunakan keyword populer untuk mendapatkan peringkat di halaman pertama hasil pencarian Google, blogger dan pengusaha kecil kesulitan mendapatkan perhatian dari calon konsumen. Ketika konsumen mencari produk atau layanan tertentu, hasil pencarian yang mendominasi halaman pertama adalah tautan-tautan dari marketplace tersebut, yang menyedot lalu lintas kunjungan dan potensial pembeli dari blog atau website usaha milik para pengusaha kecil. Selain itu, dengan persaingan yang begitu ketat, sulit bagi mereka untuk bersaing dengan penawaran harga dan promosi besar dari marketplace.

Dengan begitu, peluang bagi blogger dan pengusaha kecil untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri menjadi semakin terbatas. Dengan adanya dominasi marketplace, potensi konsumen lebih cenderung memilih untuk berbelanja melalui platform besar tersebut daripada mengunjungi situs web bisnis kecil. Oleh karena itu, ini menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi bagi para pengusaha kecil dan pengembangan usaha melalui media online.

Peran Eksklusivitas Marketplace dalam Persaingan

Seiring dengan itu, eksklusivitas yang dimiliki oleh marketplace dalam memanfaatkan keyword populer di mesin pencari Google menghasilkan dampak yang merugikan para pengusaha kecil. Hal ini menimbulkan situasi yang tidak adil dalam persaingan bisnis daring. Meskipun blogger dan pengusaha kecil berusaha keras untuk mengoptimalkan konten dan SEO pada situs web mereka, tetapi dengan kekuatan besar marketplace yang menempati peringkat teratas, peluang untuk muncul di halaman 1 Google menjadi sangat kecil.

Dalam hal ini, ada masalah yang lebih dalam lagi. Marketplace seharusnya memiliki pasar mereka sendiri, tanpa harus merebut pangsa pasar dari usaha kecil yang sedang berkembang. Tak hanya itu, dengan dominasi di Google, mereka semakin mengokohkan posisi mereka sebagai pemain utama dalam bisnis e-commerce. Sedangkan, blogger dan pengusaha kecil harus terus berjuang untuk menarik perhatian dan mendapatkan keuntungan dari bisnis mereka yang terbatas.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dampak negatif eksklusivitas marketplace juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi. Di samping itu, ketika banyak usaha kecil harus gulung tikar karena kalah bersaing dengan marketplace, hal ini berarti adanya potensi pengangguran dan penurunan pendapatan bagi masyarakat yang terlibat dalam usaha-usaha tersebut. Meskipun demikian, marketplace mungkin memberikan kesempatan kerja bagi beberapa orang, tetapi jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang kehilangan pekerjaannya karena kekuatan besar marketplace tersebut.

Dengan begitu, kesenjangan ekonomi semakin melebar karena dominasi marketplace dalam bisnis daring. Sumber daya ekonomi yang terpusat pada beberapa perusahaan besar, meninggalkan usaha kecil dengan sedikit kesempatan untuk bersaing. Seiring dengan itu, konsentrasi kekuasaan ekonomi ini berdampak pada hilangnya keragaman produk dan layanan yang ditawarkan di pasar. Oleh karena itu, keanekaragaman yang harusnya menjadi kekuatan pasar menjadi berkurang, karena kebanyakan konsumen hanya mengenal dan berbelanja melalui marketplace yang sudah familiar.

Tantangan dan Solusi untuk Blogger dan Pengusaha Kecil

Dalam menghadapi tantangan eksklusivitas marketplace, blogger dan pengusaha kecil perlu mencari strategi dan solusi yang kreatif dan efektif. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan fokus pada keunikan produk atau layanan yang ditawarkan. Di samping itu, meningkatkan kualitas dan pelayanan untuk membangun kepercayaan pelanggan juga menjadi kunci penting dalam bersaing dengan marketplace.

Selain itu, membangun jaringan kolaborasi dengan blogger dan pengusaha kecil lainnya juga dapat membantu meningkatkan visibilitas dan ketahanan bisnis. Tak hanya itu, upaya untuk memanfaatkan platform media sosial dan kanal pemasaran lainnya dapat menjadi cara efektif untuk menjangkau calon konsumen.

Dengan begitu, penguatan pengetahuan tentang SEO dan optimasi konten juga penting bagi blogger dan pengusaha kecil untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari. Dengan mengikuti perkembangan algoritma dan kebijakan Google, mereka dapat memaksimalkan upaya untuk bersaing dalam perburuan peringkat halaman 1 Google.

Eksklusivitas Marketplace: Apakah Ada Jalan Keluar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun