Tik tok tik tok tik tok
Jam itu sudah ada sejak lama di rumahku, yang berbunyi setiap jam dua belas seperti di film Cinderella. Sepertinya, jam itu adalah warisan keluarga yang diwariskan turun-temurun sejak dahulu. Aku tidak peduli dengan keberadaan jam itu, karena tidak mengangguku sama sekali dan tidak ada keanehan padanya. Namun, tidak kusangka jam itu akan sangat mempengaruhi hidupku.Â
Kukuruyukk
Aku terbangun dari tidurku dan pergi mandi sebelum berangkat kuliah. Ini adalah hari yang kutunggu-tunggu, akhirnya aku bisa membeli smartphone setelah menabung sekian lama. Sepulang kuliah, aku pergi ke toko smartphone dekat rumahku dan membeli sebuah smartphone. Aku belinya yah yang biasa-biasa aja, merek blackberry. Aku sangat tidak sabar untuk membukanya di rumah nanti! aku tidak terlalu paham cara menggunakannya karena ini pertama kalinya aku memegang smartphone. Selama ini, aku hanya bisa melihat orang-orang yang mengirimkan pesan dengan smartphone karena tabunganku yang belum cukup untuk membelinya. Yah, kurasa nanti aku akan memahaminya jika mengutak-atik smartphone tersebut.Â
Tik tok tik tokÂ
Aku terbangun tengah malam untuk mengambil minum dan mendengar suara jam tersebut. Aku menatapnya dengan lekat dan mendengarkan suaranya. Walaupun ini sudah ada disini sejak lama, aku jarang mendengarkan suaranya karena ini hanya bersuara di jam dua belas. Setelah kudengarkan, ternyata suara jam itu memiliki seperti ritme tertentu. Pandangan dan pendengaranku tidak bisa lepas dari jam itu. Aku rasa ini sudah lewat dari jam dua belas, namun mengapa jam ini masi berbunyi dan suaranya lama-kelamaan membuatku seperti terhipnotis.
Kringg kringg kriingg
Aku meraba-raba meja kecil yang ada di samping tempat tidurku untuk mematikan alarm yang berbunyi. BRUKK. Aku terjatuh dari tempat tidurku dan mengelus badanku yang kesakitan. Aku meregangkan bdanku dan membuka mata lebar-lebar. Dinding berwarna putih dengan furniture-furniture yang berbeda. Ini bukan kamarku, apakah aku diculik? aku berusaha mengingat hal yang kulakukan sebelum aku ada disini. Aku terbangun di tengah malam untuk mengambil minum dan menatap jam? aku akan memikirkannya nanti. Suara alarm yang berbunyi dari tadi sangat mengangguku. Aku tidak bisa menemukan alarm itu di meja samping tempat tidur. Aku mencari sumber suara itu, ternyata ada di balik selimut. Suara alarm itu berasal dari sebuah benda berbentuk persegi panjang yang lebih besar dari telapak tanganku. Aku memencet tombol-tombol yang ada, namun alarm itu tetap berbunyi.
"Uhh.. suara alarm siapa sih, pagi-pagi buta gini ngapain nyetel alarm". Aku mendengar suara seorang perempuan dari luar kamar. Apakah dia yang menculikku? Tapi kenapa dia sesantai itu? aku merasa agak takut saat suara langkah kaki semakin terdengar dekat. Aku mengambil sandal yang ada untuk berjaga-jaga jika ternyata itu adalah orang yang menculikku. Walaupun aku gatau siapa dan wajah yang menculikku.
Kriett
Bersambung...