Mohon tunggu...
Kiti Andriani
Kiti Andriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

I am a freelancer, actively writing on several novel platforms and also a longing poet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dalam Diam

23 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:20 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto oleh Pixabay: pexels.com 

Di malam sunyi, rindu menggebu
Diam seribu bahasa, tak terucap
Hanya angin yang berbisik lembut
Menyapa hati yang pilu
 
Di dalam jiwa yang resah
Ku coba temukan ketenangan
Dalam diam yang merindu
Ku temukan cinta yang abadi
 
Biarlah kata-kata terkunci rapat
Dalam keheningan yang mendalam
Rindu ini akan tetap hadir
Menyemai harapan yang tak pernah pudar
 
Diam seribu bahasa, merangkul rindu
Menyiratkan kasih yang tak terucap
Dalam sunyi yang mengalir
Ku temukan ketenangan yang hakiki
 
Rindu yang menggebu, kini terobati
Dalam puisi diam yang mengalun lembut
Menyiratkan cinta yang abadi
Dalam setiap detik yang berlalu
 
Sekarang, biarkanlah hati bersenandung
Dalam diam yang penuh makna
Rindu yang menggebu, kini tenteram
Dalam puisi diam seribu bahasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun