Mohon tunggu...
Kiti Andriani
Kiti Andriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

I am a freelancer, actively writing on several novel platforms and also a longing poet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeritan para Syuhada

2 Juni 2024   13:38 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tanah Nabi yang penuh jeritan luka, 
Palestina merintih dalam pelukan senja.
Duka yang mendalam merayap di hati,
Mengalir dalam air mata yang tak terhenti.
 
Jeritan di tanah yang kaya sejarah,
Memekik hingga langit pun terguncang.
Palestina, tempat impian terpendam,
Diselimuti oleh kepedihan yang tiada tara.
 
Di setiap sudut, cerita terpahat,
Tentang perjuangan dan keberanian yang tak terkalahkan.
Jeritan di tanah suci yang terluka,
Menyuarakan keinginan akan kebebasan yang terpendam.
 
Palestina, tempat harapan dan doa,
Dalam jeritanmu, kami merasakan getar cinta.
Semoga damai menyapa di bumi yang terluka,
Palestina, kau tetap bersinar dalam jeritanmu yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun