Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan ilmu pengetahuan untuk menjalani kehidupan. Mereka harus mengatur tindak-tanduk serta keputusan yang diambil agar tidak merugikan sesama ataupun pihak lain. Lingkungan berperan penting dalam membentuk karakter manusia. Lingkungan yang baik dapat mengantarkan manusia menjadi sosok bermanfaat. Sedangkan lingkungan buruk, justru berkemungkinan mencetak manusia menjadi sosok negatif, kurang berbudi luhur atau bahkan sama sekali tidak memiliki budi luhur. Seringkali manusia menjadi sumber kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi ini. Padahal, mereka lahir dengan dibekali hati, akal, dan pikiran. Manusia terkadang malah mengedepankan hawa nafsu, menghalalkan segala cara demi meraih tujuan masing-masing. Pendekatan paradigma integrasi Islam perlu diterapkan guna mengatasi permasalahan tersebut. Penggabungan antara ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai agama bertujuan mengatur tingkah laku manusia agar tidak melampaui batas, menciptakan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Paradigma integrasi Islam merupakan kunci untuk menciptakan peradaban maju yang mengedepankan moralitas dan spiritual.
Contoh penerapan paradigma integrasi Islam dalam ilmu sosial humaniora, khususnya di bidang manajemen ialah manajemen waktu. Secara sederhana, manajemen merupakan ilmu dalam mengatur atau mengelola sesuatu untuk mecapai tujuan tertentu. Bagi seorang muslim, waktu amat berharga. Sungguh termasuk orang merugi apabila menggunakan waktu untuk keburukan.
"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran." (QS. Al-'Ashr ayat 1-3)
Tafsir Kemenag (2020) ayat kedua Surah Al-'Ashr : Allah berfirman bahwa manusia sebagai makhluk Allah secara keseluruhan berada dalam kerugian apabila menggunakan waktu untuk melakukan keburukan atau tidak menggunakan waktu dengan baik. Perbuatan batil manusia adalah sumber kecelakaan yang menjerumuskannya dalam kebinasaan. Dosa manusia terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tak terkira kepadanya merupakan bentuk pelanggaran yang tidak ada bandingnya, sehingga merugikan diri sendiri.
Manajemen waktu merupakan salah satu cara agar dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari ialah dengan menyusun skala prioritas kegiatan. Daftar kegiatan yang menjadi prioritas utama seperti sholat dan mengaji lebih diutamakan daripada urusan duniawi. Manfaat (irfani) dari membuat jadwal skala prioritas adalah hidup menjadi lebih tertata, melatih disiplin, dan menghindarkan diri dari perbuatan menyia-nyiakan waktu.
_______________________
Tugas UAS Islam dan Ilmu Sosial Humaniora
Mohon maaf karena menggunakan ayat dan materi berbeda dari yang dipresentasikan. Namun, masih tetap sama dalam satu cabang ilmu, yaitu manajemen 🙏🏻
Referensi:
________.(May 4, 2020). Al 'Ashr 1-3, Manusia Rugi Kecuali yang Beriman dan Beramal Saleh. Kementerian Agama Republik Indonesia.