Namun di Merauke dan sebagian besar daerah di Indonesia, yang mengancam punahnya suatu spesies adalah manusia. Baik karena perburuan liar, maupun akibat pembukaan hutan secara besar-besaran atas nama pembangunan sehingga merenggut habitat hidup aneka satwa.
Dia adalah seorang pemburu yang memiliki sertifikat internasional. Dia adalah pemburu Indonesia yang ikut melestarikan alam” (Dedy Corbuzier dalam acara Hitam Putih Trans 7, Rabu 6 Maret 2013).
Kata-kata om Dedy tersebut merujuk pada ayah aktris cantik Raline Shah, Rahmat Shah. Sepasang ayah dan anak tersebut diundang sebagai bintang tamu. Ayah dari aktris cantik pemeran film 5 cm adalah seorang pemburu bersertifikat internasional.
Tujuan dari perburuan yang dilakukan beliau adalah untuk melestarikan suatu spesies. Bagaimana mungkin perburuan bertujuan untuk melestarikan suatu spesies?
Itu adalah pertanyaan yang muncul di benak saya ketika mendengar pernyataan Om Dedy. Ternyata tujuan dari perburuan ini adalah memburu pejantan Alpha. Pejantan Alpha adalah pejantan tua yang sudah tidak produktif, namun mengawini beberapa betina. Pejantan Alpha ini dimatikan agar pejantan lain yang masih muda dan produktif bisa memperoleh pasangan.
Pejantan-pejantan muda ini sering kali kalah, ketika bertarung melawan pejantan Alpha demi mendapatkan betina. Jika kondisi ini dibiarkan, tidak akan terjadi proses perkawinan yang produktif. Misalnya pejantan muda yang produktif mempunyai pasangan betina yang tidak produktif. Atau pejantan yang masih produktif, namun tidak punya pasangan betina.
Oleh karena itu perburuan harus dilakukan pada siang hari agar jangan sampai menembak hewan yang masih muda. Selain itu, yang ditembak haruslah pejantan yang tidak produktif. Pemburu yang benar dan resmi harus melakukan perburuan di siang hari, agar target yang ditembak jelas, bukan hewan jantan dan betina yang masih produktif.
Saya selalu menjadi sang pemimpi, saya membayangkan seandainya ada penangkaran atau budidaya rusa dan kangguru di Merauke untuk diambil dagingnya. Bukankah kota Merauke dikenal sebagai Kota Rusa"? Karena dahulu sekitar tahun 70an hingga tahun 80an, di dalam kota Merauke dapat ditemukan rusa yang bermain bebas.
Saya hanya takut anak cucu kita, hanya dapat menyaksikan gambar rusa di televisi, di buku maupun harus pergi ke Kebun Raya Bogor.
Walaupun jenis rusa di Merauke berbeda dengan rusa yang ada di Bogor. Jenis rusa di Bogor adalah rusa totol (Axis axis), bukan merupakan fauna asli Indonesia melainkan berasal dari India dan Sri Lanka.
Binatang yang lucu dan cantik ini didatangkan oleh Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris, pada tahun 1814 untuk menempati halaman Istana Bogor.